Indonesia turut serta dalam ajang San Francisco Coffee Festival. Acara ini digelar di Fort Mason Center for Arts & Cultures, San Francisco, pada tanggal 13-14 November 2021 lalu. (dok. KJRI San Fransisco)
Ajang tahunan ini merupakan tempat pertemuan para penggemar kopi (coffee connoisseur), pelaku bisnis kopi seperti roaster, barista, pemilik kedai kopi lokal, importir, dan pengusaha restoran, serta pelaku bisnis lainnya seperti startup dan food blogger dari San Francisco dan sekitarnya. (dok. KJRI San Fransisco)
Tak kurang 2.000 pengunjung memadati booth Indonesia di acara tersebut. Mereka rela antre demi menyicipi kopi Indonesia. Kopi yang disajikan kepada pengunjung diracik oleh barista Bryan Theonardo, mahasiswa Indonesia di AS. (dok. KJRI San Fransisco)
Ada 4 jenis kopi single origin yang disajikan di pameran ini, yaitu kopi dari Aceh Gayo, Jawa Barat Ciwidey, Bali Kintamani, Sulawesi Toraja, serta signature blend yaitu Beaneka Tunggal Ika. (dok. KJRI San Fransisco)
Kopi dihidangkan secara medium roast dan disajikan dengan berbagai macam teknik menyeduh seperti kopi tubruk, cold brew, V6 drip coffee, dan japanese style cold drip. Sebagian besar pengunjung tertarik untuk mencoba menyeduh kopi dengan cara tradisional Indonesia yaitu Kopi Tubruk. (dok. KJRI San Fransisco)
"Saya berencana akan menyajikan kopi-kopi Indonesia untuk bisnis restoran saya di Walnut Creek. Saya senang sekali dapat berkunjung ke Booth Indonesia. Saya mendapatkan empat macam bungkus kopi single origin dari berbagai daerah untuk dicoba dan berharap spesialti kopi ini dapat disajikan kepada para pelanggan saya", ujar Nora Haron, pemilik restoran di Walnut Creek, California. (dok. KJRI San Fransisco)