Baru berusia sekitar tiga tahun, pesona Hutan De Djawatan sudah masyur di kalangan wisatawan. Hutan De Djawatan bahkan menempati posisi kedua sebagai destinasi paling diminati di Banyuwangi setelah Pulau Merah.
Popularitas Hutan De Djawatan ini agaknya sesuai dengan keindahan alam di sana. Daya tarik utama destinasi ini adalah gugusan pohon trembesi yang membuat kesan seperti dalam dunia fiksi.
Sejumlah wisatawan bahkan menyebutnya mirip latar Lord of The Rings di Selandia Baru. Jika traveler datang ke sana, memang rasanya dibuat pangling jika ini ada di Banyuwangi.
Tak cuma menyuguhkan pemandangan pohon trembesi, di sekitar Hutan De Djawatan juga terdapat kafe-kafe yang cocok untuk nongkrong. Jangan lewatkan juga beberapa spot foto menarik yang dapat kamu manfaatkan.
detikcom datang ke Hutan De Djawatan dalam rangkaian Ekspedisi 3.000 Kilometer bersama Wuling. Di masa pandemi COVID-19 ini, Hutan De Djawatan memberlakukan protokol kesehatan ketat.
Hutan De Djawatan memberlakukan transaksi cashless. Wisatawan yang ingin kesana juga dapat melakukan booking online melalui situs Banyuwangi Tourism.
Traveler yang penasaran ingin membuktikan sendiri keindahan Hutan De Djawatan, dapat datang langsung ke tempat wisata yang terletak di Benculuk, Cluring, Kabupaten Banyuwangi. Tiket masuknya adalah Rp 5.000.