Kebanyakan Turis, Gereja yang Jadi Masjid Itu Rusak

Masjid Agung Cordoba terancam oleh wisatawan. Setiap tahunnya, masjid ini kedatangan jutaan pengunjung yang sekarang malah menyebabkan kondensasi yang membuat bangunan menjadi lembab. (Getty Images)

Adanya kondensasi atau proses pendinginan uap air di udara sampai mencapai titik pengembunan yang membuat uap air berubah menjadi titik-titik air itu bikin beberapa area utama masjid rusak. (Getty Images)

Pada tahun 1984, UNESCO menetapkan Masjid Agung Cordoba sebagai World Heritage Site atau tempat bersejarah yang penting di dunia. (Getty Images)

Lokasi berdirinya Masjid Cordoba sebelumnya ditempati oleh sebuah gereja untuk kaum Katolik Visigoth. (Getty Images)

Setelah Kerajaan Visigoth berada di bawah pengaruh Islam, fungsi masjid ini dibagi sebagai tempat untuk untuk orang Islam dan Kristen.(Getty Images)

Pembagian fungsi ini bertahan hingga tahun 784, ketika bagian yang ditujukan untuk ibadah orang Kristen dibeli oleh Emir Abd al-Rahman I yang kemudian membangun Masjid Agung Cordoba di tanah yang sudah ada.(Getty Images)

Bangunan Masjid Agung Cordoba terus mengalami renovasi dan perluasan, termasuk dibangunnya minaret pada tahun 951. (Getty Images)

Masjid ini terus berfungsi sebagai tempat ibadah umat Muslim hingga akhirnya Cordoba kembali berada di bawah pengaruh Kristen pada tahun 1236 bersamaan dengan terjadinya Reconquista. (Getty Images)

Bangunannya pun diubah menjadi gereja Katolik Roma dan hingga kini memegang fungsi utama sebagai gereja di Diosese Cordoba. (Getty Images)

Karena fungsinya yang pernah menjadi masjid dan gereja Katolik, nama resmi bangunan ini adalah Masjid-Katedral Cordoba. (Dok. www.artencordoba.com)

Masjid Agung Cordoba terancam oleh wisatawan. Setiap tahunnya, masjid ini kedatangan jutaan pengunjung yang sekarang malah menyebabkan kondensasi yang membuat bangunan menjadi lembab. (Getty Images)
Adanya kondensasi atau proses pendinginan uap air di udara sampai mencapai titik pengembunan yang membuat uap air berubah menjadi titik-titik air itu bikin beberapa area utama masjid rusak. (Getty Images)
Pada tahun 1984, UNESCO menetapkan Masjid Agung Cordoba sebagai World Heritage Site atau tempat bersejarah yang penting di dunia. (Getty Images)
Lokasi berdirinya Masjid Cordoba sebelumnya ditempati oleh sebuah gereja untuk kaum Katolik Visigoth. (Getty Images)
Setelah Kerajaan Visigoth berada di bawah pengaruh Islam, fungsi masjid ini dibagi sebagai tempat untuk untuk orang Islam dan Kristen.(Getty Images)
Pembagian fungsi ini bertahan hingga tahun 784, ketika bagian yang ditujukan untuk ibadah orang Kristen dibeli oleh Emir Abd al-Rahman I yang kemudian membangun Masjid Agung Cordoba di tanah yang sudah ada.(Getty Images)
Bangunan Masjid Agung Cordoba terus mengalami renovasi dan perluasan, termasuk dibangunnya minaret pada tahun 951. (Getty Images)
Masjid ini terus berfungsi sebagai tempat ibadah umat Muslim hingga akhirnya Cordoba kembali berada di bawah pengaruh Kristen pada tahun 1236 bersamaan dengan terjadinya Reconquista. (Getty Images)
Bangunannya pun diubah menjadi gereja Katolik Roma dan hingga kini memegang fungsi utama sebagai gereja di Diosese Cordoba. (Getty Images)
Karena fungsinya yang pernah menjadi masjid dan gereja Katolik, nama resmi bangunan ini adalah Masjid-Katedral Cordoba. (Dok. www.artencordoba.com)