Lebih Dekat dengan Benteng Pertahanan Belanda di Sumedang

Benteng Pasir Laja berada di Gunung Gadung, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan. Berdasarkan catatan Diskominfosandistik, Benteng Pasir Laja di bangun pada tahun 1907 oleh Pemerintah kolonial Belanda. Benteng tersebut pertama ditemukan pada tahun 1998 oleh tim dari kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang.
Benteng Pasir Laja tampak tertata rapih. Benteng itu juga telah ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang lokasinya berada diatas tanah milik TNI AD. 
Benteng tersebut memiliki tiga bangunan, dua bangunan mirip sebuah bunker perlindungan dan satu bangunan lainnya menyerupai  ruangan parit yang dilengkapi sebuah lorong.
Dua bangunan yang menyerupai bunker luasnya sekitar 5x7 meter. Di depannya terdapat sebuah pintu yang menghadap jalan yang hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki. Diatasnya, tampak rata dengan tanah lapang dan terdapat sebuah cerobong besi yang berfungsi sebagai pentilasi udara.  
Bangunan benteng ketiga, saat ini tampak tergenang air lantaran kerap diguyur hujan. Disana terdapat sebuah ruang terbuka seperti parit dan sebuah lorong dengan jendela kecilnya. Jendela kecil itu seperti tempat untuk membidik musuh.  
Begini tampakan lorong di bangunan benteng Pasir Laja yang ketiga. 
Jarak dari Alun-alun Sumedang hingga ke Gunung Gadung sekitar 4 Kilometer. Di lokasi benteng terdapat lahan parkir bagi para pengunjung yang bekendara sepeda motor. 
Urutan akses menuju Benteng Pasir Laja, yakni mulai dari Alun-alun Sumedang - Jalan Cut Nyak Dhien - Gunung Gadung atau dari titik awal berjarak sekitar 4 Kilometer sampai lokasi. Kondisi jalannya pun  terhitung baik.
Benteng Pasir Laja berada di Gunung Gadung, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan. Berdasarkan catatan Diskominfosandistik, Benteng Pasir Laja di bangun pada tahun 1907 oleh Pemerintah kolonial Belanda. Benteng tersebut pertama ditemukan pada tahun 1998 oleh tim dari kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang.
Benteng Pasir Laja tampak tertata rapih. Benteng itu juga telah ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang lokasinya berada diatas tanah milik TNI AD. 
Benteng tersebut memiliki tiga bangunan, dua bangunan mirip sebuah bunker perlindungan dan satu bangunan lainnya menyerupai  ruangan parit yang dilengkapi sebuah lorong.
Dua bangunan yang menyerupai bunker luasnya sekitar 5x7 meter. Di depannya terdapat sebuah pintu yang menghadap jalan yang hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki. Diatasnya, tampak rata dengan tanah lapang dan terdapat sebuah cerobong besi yang berfungsi sebagai pentilasi udara.  
Bangunan benteng ketiga, saat ini tampak tergenang air lantaran kerap diguyur hujan. Disana terdapat sebuah ruang terbuka seperti parit dan sebuah lorong dengan jendela kecilnya. Jendela kecil itu seperti tempat untuk membidik musuh.  
Begini tampakan lorong di bangunan benteng Pasir Laja yang ketiga. 
Jarak dari Alun-alun Sumedang hingga ke Gunung Gadung sekitar 4 Kilometer. Di lokasi benteng terdapat lahan parkir bagi para pengunjung yang bekendara sepeda motor. 
Urutan akses menuju Benteng Pasir Laja, yakni mulai dari Alun-alun Sumedang - Jalan Cut Nyak Dhien - Gunung Gadung atau dari titik awal berjarak sekitar 4 Kilometer sampai lokasi. Kondisi jalannya pun  terhitung baik.