Seperti Ini Benteng Pertahanan Belanda di Pasir Kolocer Sumedang

Benteng Pasir Kolecer berada di Kawasan Gunung Gadung, Kecamatan Sumedang Selatan. Benteng Pasir Kolecer berada dekat dengan benteng pertahanan Belanda lainnya, yakni Benteng Pasir Laja atau berjarak sekitar 500-750 meter.

Menurut Juru Pelihara dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, Nana, situs Benteng Gunung Gadung atau Benteng Pasir Kolecer dibangun pada tahun 1907 oleh pemerintah kolonial Belanda.

Benteng Pasir Kolecer memiiki dua bangunan yang menyerupai bunker persembunyian dan benteng pertahanan.

Bangunan pertama berukuran 5x6 meter berfungsi sebagai pos jaga atau pos pertahanan. 

Benteng  kedua yang berukuran  5,6x7,5 meter berfungsi sebagai gudang senjata dan amunisi.

Benteng kedua memiliki sebuah landasan tempat menyimpan meriam yang mengarah ke sebuah hutan.

Benteng Pasir Kolecer dan Benteng Pasir Laja dibangun dengan mempekerjakan penduduk sekitar. Bahan-bahannya pun berasal dari penduduk yang dibeli oleh Belanda. 

Benteng pasir Kolecer dan Pasir Laja kini menjadi salah satu cagar budaya dibawah perlindungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Balai Pelestarian Cagar Budaua Banten.

Benteng Pasir Kolecer berada di Kawasan Gunung Gadung, Kecamatan Sumedang Selatan. Benteng Pasir Kolecer berada dekat dengan benteng pertahanan Belanda lainnya, yakni Benteng Pasir Laja atau berjarak sekitar 500-750 meter.
Menurut Juru Pelihara dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, Nana, situs Benteng Gunung Gadung atau Benteng Pasir Kolecer dibangun pada tahun 1907 oleh pemerintah kolonial Belanda.
Benteng Pasir Kolecer memiiki dua bangunan yang menyerupai bunker persembunyian dan benteng pertahanan.
Bangunan pertama berukuran 5x6 meter berfungsi sebagai pos jaga atau pos pertahanan. 
Benteng  kedua yang berukuran  5,6x7,5 meter berfungsi sebagai gudang senjata dan amunisi.
Benteng kedua memiliki sebuah landasan tempat menyimpan meriam yang mengarah ke sebuah hutan.
Benteng Pasir Kolecer dan Benteng Pasir Laja dibangun dengan mempekerjakan penduduk sekitar. Bahan-bahannya pun berasal dari penduduk yang dibeli oleh Belanda. 
Benteng pasir Kolecer dan Pasir Laja kini menjadi salah satu cagar budaya dibawah perlindungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Balai Pelestarian Cagar Budaua Banten.