Potret Miris, Gili Meno yang Menangis karena Tak Ada Turis

Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, pulau-pulau ini menjadi jaya karena letaknya yang berada dekat dengan Pulau Bali. 

Turis-turis yang berada di Bali, kebanyakan mampir ke Gili sebagai tanda resminya kunjungan ke Lombok. Tapi, kali ini Gili Meno pun mati suri.

Tak bisa dipungkiri, keindahan dari tiga pulau ini memang boleh diadu. Air lautnya yang sebening kaca, pasir putih yang menggoda dan bawah lautnya yang bagai surga, sudah cukup untuk membuat turis mabuk kepayang.

Bersama Toyota Corolla Cross Hybrid, kami menggelar Road Trip Explore Mandalika menjelajahi Gili Meno. Suasananya pun kini begitu sunyi dan sepi.

Imbas dari gempa di bulan Agustus dan pandemi masih juga membuat pulau ini nestapa. Apalagi bagi para pelaku usaha.

Ada beberapa bungalow dan cottage yang dioperasikan mulai Harganya Rp 500 ribu per kamar, Tapi kini hanya ada satu saja yang tersedia. Harganya pun terjun payung hingga Rp 150 ribu saja per kamar. Dari harga kamar itu tentunya akan dibagi kepada karyawannya. Rasanya betul-betul menyiksa.

Biasanya turis yang datang ke sini berasal dari Prancis, Italia, Jerman, Yunani dan Inggris. Owner dari pemilik usaha di Gili Meno memang kebanyakan berkebangsaan Inggris dan Italia.

Meski tak ada turis, Para pelaku usaha di Gili tetap membuka kamar dan restorannya. Meski tak ada tamu yang menginap, masih ada saja wisatawan domestik yang masih menyempatkan diri menyambangi Gili Meno.

Satu dua wisatawan lokal datang untuk sekedar minum atau menyewa alat snorkel. Kalau biasanya harga satu set snorkel bisa Rp 100 ribuan, kini satu masker hanya Rp 30 ribu.

Gil terus berbenah dan memantau perkembangan pembukaan perbatasan internasional di Indonesia.

Untungnya, event WSBK di Sirkuit Mandalika membawa sedikit harapan. Sehingga, ada peningkatan sampai 15 persen. Meski demikian, pemasukannya masih tetap defisit.

Beginilah kondisi salah satu pantai di Gili Meno yang sunyi sepi.

Keindahan beningnya air di Gili Meno ini boleh diadu. Air lautnya terlihat sangat bersih sebening kaca, pasir putih yang menggoda dan bawah lautnya yang bagai surga, lebih dari cukup untuk membuat turis betah dan berlama-lama mabuk kepayang.

Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, pulau-pulau ini menjadi jaya karena letaknya yang berada dekat dengan Pulau Bali. 
Turis-turis yang berada di Bali, kebanyakan mampir ke Gili sebagai tanda resminya kunjungan ke Lombok. Tapi, kali ini Gili Meno pun mati suri.
Tak bisa dipungkiri, keindahan dari tiga pulau ini memang boleh diadu. Air lautnya yang sebening kaca, pasir putih yang menggoda dan bawah lautnya yang bagai surga, sudah cukup untuk membuat turis mabuk kepayang.
Bersama Toyota Corolla Cross Hybrid, kami menggelar Road Trip Explore Mandalika menjelajahi Gili Meno. Suasananya pun kini begitu sunyi dan sepi.
Imbas dari gempa di bulan Agustus dan pandemi masih juga membuat pulau ini nestapa. Apalagi bagi para pelaku usaha.
Ada beberapa bungalow dan cottage yang dioperasikan mulai Harganya Rp 500 ribu per kamar, Tapi kini hanya ada satu saja yang tersedia. Harganya pun terjun payung hingga Rp 150 ribu saja per kamar. Dari harga kamar itu tentunya akan dibagi kepada karyawannya. Rasanya betul-betul menyiksa.
Biasanya turis yang datang ke sini berasal dari Prancis, Italia, Jerman, Yunani dan Inggris. Owner dari pemilik usaha di Gili Meno memang kebanyakan berkebangsaan Inggris dan Italia.
Meski tak ada turis, Para pelaku usaha di Gili tetap membuka kamar dan restorannya. Meski tak ada tamu yang menginap, masih ada saja wisatawan domestik yang masih menyempatkan diri menyambangi Gili Meno.
Satu dua wisatawan lokal datang untuk sekedar minum atau menyewa alat snorkel. Kalau biasanya harga satu set snorkel bisa Rp 100 ribuan, kini satu masker hanya Rp 30 ribu.
Gil terus berbenah dan memantau perkembangan pembukaan perbatasan internasional di Indonesia.
Untungnya, event WSBK di Sirkuit Mandalika membawa sedikit harapan. Sehingga, ada peningkatan sampai 15 persen. Meski demikian, pemasukannya masih tetap defisit.
Beginilah kondisi salah satu pantai di Gili Meno yang sunyi sepi.
Keindahan beningnya air di Gili Meno ini boleh diadu. Air lautnya terlihat sangat bersih sebening kaca, pasir putih yang menggoda dan bawah lautnya yang bagai surga, lebih dari cukup untuk membuat turis betah dan berlama-lama mabuk kepayang.