Gunungkidul Punya Ngopi di Atas Awan, Bikin Deg-degan!

Gunungkidul punya destinasi ngopi anti mainstream buat traveler, yaitu Ngopi in The Sky alias Ngopi di Atas Awan. Atraksi ini bisa kalian nikmati di Teras Kaca Pantai Nguluran, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)

CEO Teras Kaca, Nur Nasution mengklaim inovasi Ngopi di Atas Awan itu menjadi yang pertama di Indonesia. Ide 'Ngopi in The Sky' ini terinspirasi tempat ngopi yang ada di luar negeri. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)

Traveler akan dibawa naik gondola yang diangkat menggunakan crane sampai ketinggian 30-40 meter di atas tanah. Saat mencapai puncak, gondola dihentikan. Kemudian baru pramusaji memberikan minuman pembuka berupa kopi atau teh. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)

Baru setelah itu crane diputar ke sisi selatan, lalu makanan dan minuman utama disajikan. Gondola sendiri dilengkapi kursi sebanyak 20 buah yang memutari meja dan di tengahnya ada ruang kosong untuk kru dan penyaji. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)

Disinggung mengenai keamanan, Nur menyebut jika setiap hari kondisi tali maupun crane akan dicek. Apalagi, sebelum crane dinaikkan pengunjung wajib mengenakan sabuk pengaman tiga titik di setiap kursi. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)

Untuk tarif, Nur mematok ratusan ribu rupiah untuk satu orang. Menurutnya, tarif itu terjangkau dibanding di luar negeri yang mencapai Rp 2,5 juta per orang. Tarif itu sudah termasuk minuman yang disajikan dan menikmati pemandangan sambil ngopi selama 30 sampai 40 menit. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)

Gunungkidul punya destinasi ngopi anti mainstream buat traveler, yaitu Ngopi in The Sky alias Ngopi di Atas Awan. Atraksi ini bisa kalian nikmati di Teras Kaca Pantai Nguluran, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
CEO Teras Kaca, Nur Nasution mengklaim inovasi Ngopi di Atas Awan itu menjadi yang pertama di Indonesia. Ide Ngopi in The Sky ini terinspirasi tempat ngopi yang ada di luar negeri. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Traveler akan dibawa naik gondola yang diangkat menggunakan crane sampai ketinggian 30-40 meter di atas tanah. Saat mencapai puncak, gondola dihentikan. Kemudian baru pramusaji memberikan minuman pembuka berupa kopi atau teh. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Baru setelah itu crane diputar ke sisi selatan, lalu makanan dan minuman utama disajikan. Gondola sendiri dilengkapi kursi sebanyak 20 buah yang memutari meja dan di tengahnya ada ruang kosong untuk kru dan penyaji. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Disinggung mengenai keamanan, Nur menyebut jika setiap hari kondisi tali maupun crane akan dicek. Apalagi, sebelum crane dinaikkan pengunjung wajib mengenakan sabuk pengaman tiga titik di setiap kursi. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Untuk tarif, Nur mematok ratusan ribu rupiah untuk satu orang. Menurutnya, tarif itu terjangkau dibanding di luar negeri yang mencapai Rp 2,5 juta per orang. Tarif itu sudah termasuk minuman yang disajikan dan menikmati pemandangan sambil ngopi selama 30 sampai 40 menit. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)