Potret Rumah Bersejarah di Tangsel, Bekas Markas Tentara Dahulunya

Di dekat Monumen Palagan Lengkong terdapat sebuah rumah yang dulunya markas tentara. Rumah ini termasuk ke dalam salah satu benda cagar budaya di Tangsel.

Di depan rumah ini terdapat papan informasi yang menyebutkan rumah ini adalah cagar budaya dengan nama Monumen Palagan Lengkong. Dalam papan tersebut diceritakan bagaimana kronologi singkat gugurnya Daan Mogor bersama para tentara lainnya.

Di papan informasi juga dikatakan rumah ini adalah peninggalan dari Akademi Militer Tangerang.

Di salah satu ruangan juga terdapat lampu gantung, entah lampu telah ada sejak awal rumah ini dibangun entah ini tambahan.

Rumah ini memiliki warna cat putih dan pintu bersama jendelanya di cat berwarna hijau.

Rumah ini beraksitektur tropis dengan langit-langit tinggi. Ruangan di dalam rumah dibagi 4, yang berfungsi sebagai ruang kerja.

Bangunan rumah masih terlihat kokok dan pintu kayu dengan jendela berterali besi tertutup. Karena memang tidak ada kegiatan berarti di sini, rumah ini hanya kosong menjadi benda cagar budaya saja. Gelap.

Di belakang bangunan utama terdapat bangunan lebih kecil yang mirip pos penjagaan berkukuran sekitar 4x5 meter. Juga ada sebuah sumur yang telah ditutup dengan tembok.

Di dekat Monumen Palagan Lengkong terdapat sebuah rumah yang dulunya markas tentara. Rumah ini termasuk ke dalam salah satu benda cagar budaya di Tangsel.
Di depan rumah ini terdapat papan informasi yang menyebutkan rumah ini adalah cagar budaya dengan nama Monumen Palagan Lengkong. Dalam papan tersebut diceritakan bagaimana kronologi singkat gugurnya Daan Mogor bersama para tentara lainnya.
Di papan informasi juga dikatakan rumah ini adalah peninggalan dari Akademi Militer Tangerang.
Di salah satu ruangan juga terdapat lampu gantung, entah lampu telah ada sejak awal rumah ini dibangun entah ini tambahan.
Rumah ini memiliki warna cat putih dan pintu bersama jendelanya di cat berwarna hijau.
Rumah ini beraksitektur tropis dengan langit-langit tinggi. Ruangan di dalam rumah dibagi 4, yang berfungsi sebagai ruang kerja.
Bangunan rumah masih terlihat kokok dan pintu kayu dengan jendela berterali besi tertutup. Karena memang tidak ada kegiatan berarti di sini, rumah ini hanya kosong menjadi benda cagar budaya saja. Gelap.
Di belakang bangunan utama terdapat bangunan lebih kecil yang mirip pos penjagaan berkukuran sekitar 4x5 meter. Juga ada sebuah sumur yang telah ditutup dengan tembok.