Melihat Lagi Keindahan Klenteng Fuk Tet Che saat Malam Hari

Klenteng ini berada tepat di simpang Semabung baru perempatan jalan menuju Pangkalpinang Kota. Setiap mata orang yang melintasi kawasan ini pasti akan selalu tertuju pada keindahannya.
Klenteng Fuk Tet Che ini sangat berarti keberadaannya bagi masyarakat Pangkalpinang. Tak hanya hadir sebagai tempat beribadah umatnya, kehadirannya juga berperan dalam sejarah perkembangan kota Pangkalpinang.
Klenteng yang terletak di jantung kota ini, sebelumnya pernah terbakar dan kemudian dibangun lagi menjadi lebih bagus dan megah. Ada marmer yang sangat indah di dalamnya. Warnanya pun sangat merah mencolok.
Klenteng yang sudah berkali-kali direnovasi ini merupakan penampilannya yang terakhir. Sebagai informasi, Klenteng Fuk Tet Che ini sudah ada sejak abad ke-19. Klenteng yang berada tepat di simpang lampu merah Semabung Kota Pangkalpinang ini dipercaya sebagai penjaga kota tersebut.
Menurut budayawan Bangka Belitung, Ahmad Elvian, posisi Klenteng Fuk Tet Che tampak menghadap ke seluruh bagian jalan karena pada zaman dulu kala tempat ibadah ini sebagai satu-satunya tempat sembahyang bagi warga dari tiga kampung yang berada di deket lokasi tersebut. Ketiga kampung ini yakni Tet Fu (Kampung Besi), Yung Ko Hin (Semabung) dan Kampung Betur.
Sementara arah wajah (posisi) Klenteng Fuk Tet Che menghadap ke pusat kota Pangkalpinang karena saat itu wilayah pinggiran kota dan dulu wilayah Klenteng ini merupakan perkuburan Tionghoa.
Saat malam hari klenteng ini terlihat sangat indah dengan pantulan cahaya merah dan kuning yang ada. Sebagai informasi, Klenteng ini juga berperan sebagai monumen bersejarah dan sangat layak untuk dijaga kelestariannya.