Umat Tionghoa memanjatkan doa saat sembahyang jelang Imlek di kawasan Vihara Bahtera Bakti atau Keleteng Da Bo Gong, Ancol, Jakarta Utara, Senin (31/1).
Pantauan di lapangan, umat Tionghoa mulai ramai melakukan sembahyang untuk menyambut Imlek esok hari.
Sejak pagi hari, satu persatu umat berdatangan dengan keluarga untuk memanjatkan doa.
Ibadah jelang Imlek ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Protokol kesehatan yang dilakukan adalah mewajibkan umat memakai masker. Selain itu melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki area kelenteng dan mencuci tangan sebelum ibadah maupun setelahnya.
Puncak Ibadah Imlek yang dilakukan besok hari pada tanggal 1 Februari.
Saat masa pandemi ibadah Imlek akan dilakukan dari subuh hingga jam 19.00 WIB. Sebelum masa pandemi, ibadah Imlek di kelenteng ini dilakukan 24 jam. Jadi pagi siang dan malam ada kegiatan sembahyang.
Berdasarkan buku yang ditulis Salmon dan Lombard berjudul Klenteng-klenteng dan Masyarakat Tionghoa di Jakarta, Kelenteng Da Bo Gong dibangun sekitar abad 17 lalu dan letaknya jauh di luar tembok kota Batavia saat itu. Kira-kira 4 kilometer dari tembok kota.
Awalnya kelenteng ini dibangun atas permintaan Sam Po Soei Soe, seorang juru masak Cheng Ho yang jatuh cinta dengan perempuan Indonesia bernama Sitiwati.
Saat ini Kelenteng Da Bo Gong masuk dalam daftar nama cagar buday Jakarta pada tahun 2022. Bahkan menurut pengurus kelenteng, vihara ini merupakan simbol kerukunan agama Islam,Tao, Buddha dan Konghucu. Karena di dalam kelenteng itu terdapat sejarah pernikahan antara seorang Muslim dengan penganut Konghucu.
Nama Da Bo Gong pada kelenteng ini berarti dewa tanah.
Untuk bangunan kelenteng didominasi nuansa merah dan warna cerah lainnya seperti biru, hijau, dan kuning. Selain itu, bangunan ini kaya akan ornamen hias, yaitu berupa patung naga dan hewan lainnya maupun lukisan dinding yang menyemarakkan suasana kelenteng.
Bahkan di setiap dinding terdapat ornamen dari berbagai dewa yang dipercaya. Seperti Dewi Kwan In, Dewa Bumi, Dewa Langit dan sebagainya. Kelenteng ini juga sering dikunjungi oleh warga untuk yang ingin berwisata religi.