Dulu Ladang, Kini Jadi Rumah Singa dan Citah

Di Great Karoo, hamparan sabana semi-kering yang luas di Afrika Selatan, singa dan cheetah pernah berkeliaran. Kemudian, wilayah itu jadi ladang pertanian dipagari dan dijaga dengan senjata. Pada tahun 1840-an singa hilang. Disusul citah pada tahun 1870-an.
Samara Private Game Reserve di Eastern Cape Afrika Selatan telah menghabiskan 25 tahun mengembalikan tanah pertanian ke menjadi alam liar lagi. Mereka menyaksikan satwa liar kembali masuk.
Keberhasilan pengenalan kembali kucing-kucing besar ini bergantung pada visi Mark dan Sarah Tompkins. Pasangan ini membeli 11 lahan pertanian seluas 27.000 hektar selama lima tahun dengan tujuan mengembalikan tanah ke kejayaannya.
Seiring waktu, flora di kawasan itu kembali. Hutan dan padang rumput, sungai dan sungai, pegunungan dan lembah membentang di cagar alam, menyediakan habitat bagi herbivora (sekitar 20 spesies antelop hidup di cagar saat ini) dan megaherbivora seperti gajah.
Dengan mangsa yang berlimpah, predator dapat diperkenalkan kembali. Pada tahun 2003, cheetah dibawa kembali ke daerah tersebut untuk pertama kalinya dalam 130 tahun.
Setelah wilayah cheetah mapan, iklimnya tepat untuk membawa kembali singa, sebuah langkah penting bagi Samara dan kawasan Great Karoo.
Program menghidupkan kembali alam liar telah terbukti sangat sukses sehingga Samara mampu mengembalikan alam liar dengan sendirinya. Macan tutul dapat melompati pagar dan pada April 2021 seekor jantan besar terlihat di dalam cagar alam dan berulang kali terlihat di perangkap kamera di bulan-bulan berikutnya.