Perahu Kuno yang Konon Lebih Tua ketimbang Candi Borobudur

Ubadilah, sekretaris Desa Punjulharjo mengatakan perahu kuno tersebut ditemukan di tahun 2008. Penemuan berawal saat lahan perkebunan milik seorang warga akan dibuat menjadi lahan tambak garam karena dirasa kurang menghasilkan. (Febrian Chandra/detikcom)
Saat ditemukan pertama kali, kondisi kayu perahu, yang kemudian diketahui berasal dari kayu ulin, sangat lapuk karena terlalu banyak menyerap air. Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan untuk dilakukan pemindahan.(Febrian Chandra/detikcom)
Akhirnya perahu kuno berukuran panjang 17 meter dan lebarnya 5 meter tersebut tidak dipindahkan. Pemerinhtah mengganti untung tempat penemuan itu. Lokasi itu pun dilakukan konservasi berkelanjutan secara bertahap mulai tahun 2011 sampai 2018. Kondisi kayu perahu kuno saat itu dinilai sudah sangat lama terendam dalam lahan basah, sehingga mengakibatkan dinding sel kayu rusak dan berisi air. (Febrian Chandra/detikcom)
Kini, situs perahu kuno itu telah diserahterimakan ke Pemerintah Kabupaten Rembang. Setiap bulannya hampir 500 orang mengunjungi situs perahu kuno itu. (Febrian Chandra/detikcom)
Ubadilah, sekretaris Desa Punjulharjo mengatakan perahu kuno tersebut ditemukan di tahun 2008. Penemuan berawal saat lahan perkebunan milik seorang warga akan dibuat menjadi lahan tambak garam karena dirasa kurang menghasilkan. (Febrian Chandra/detikcom)
Saat ditemukan pertama kali, kondisi kayu perahu, yang kemudian diketahui berasal dari kayu ulin, sangat lapuk karena terlalu banyak menyerap air. Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan untuk dilakukan pemindahan.(Febrian Chandra/detikcom)
Akhirnya perahu kuno berukuran panjang 17 meter dan lebarnya 5 meter tersebut tidak dipindahkan. Pemerinhtah mengganti untung tempat penemuan itu. Lokasi itu pun dilakukan konservasi berkelanjutan secara bertahap mulai tahun 2011 sampai 2018. Kondisi kayu perahu kuno saat itu dinilai sudah sangat lama terendam dalam lahan basah, sehingga mengakibatkan dinding sel kayu rusak dan berisi air. (Febrian Chandra/detikcom)
Kini, situs perahu kuno itu telah diserahterimakan ke Pemerintah Kabupaten Rembang. Setiap bulannya hampir 500 orang mengunjungi situs perahu kuno itu. (Febrian Chandra/detikcom)