Istana-Istana Tinggalan Saddam Hussein Nasibmu Kini...

Terdapat lebih dari 100 bangunan megah dengan tiang marmer, hiasan ukiran, dan perabotan glamor milik bekas presiden Irak, yang digulingkan oleh invasi AS pada 2003, ditangkap akhir tahun itu, lalu dieksekusi tahun 2006, itu tersebar di seantero negeri.
Beberapa di antaranya masih digunakan, tetapi lebih banyak yang menjadi reruntuhan. Kalaupun utuh, kondisinya memprihatinkan. Dindingnya menjadi kanvas grafiti. Tidak ada lagi benda mewah yang tersisa.
Tiga istana Saddam Hussein, yang ada di Bagdad, menjadi gedung kepresidenan dan kantor perdana menteri.
Kompleks Al-Faw yang mewah, dikelilingi oleh danau buatan, juga bisa diselamatkan. Bangunan yang lokasinya dekat dengan bandara untuk tamu VIP Saddam Hussein dan pernah menjadi pangkalan AS itu, sejak 2021 menjadi bagian dari universitas swasta yang dibangun oleh seorang investor Irak. Sekarang, bangunan dengan dinding batu dan marmer tersebut menjadi auditorium, amfiteater, dan pujasera.
Istana lainnya, di Babil, dengan lokasi di atas bukit dan memiliki view ke situs Warisan Dunia UNESCO, terbengkalai. Dindingnya penuh grafiti dan lampu gantung yang mewah rusak parah. Sebagian dari kompleks itu masih oke dengan menjadi menjadi kompleks hotel.
Istana di kampung halaman Saddam Husein, Tikrit, juga dalam kondisi miris. Kompleks kepresidenannya memiliki sekitar 30 vila, tetapi itu semua juga tidak terawat.
Merehabilitasi banyak kastil raksasa Irak peninggalan Saddam Hussein itu membutuhkan dana yang luar biasa besar.
Birokrasi dan korupsi yang mengakar juga menjadi rintangan lain, kata seorang pejabat senior pemerintah yang berbicara dengan syarat anonim.
Birokrasi dan korupsi menghambat restorasi istana-istana ini untuk mengubahnya menjadi kompleks wisata atau pusat warisan.