11 Masjid Terindah di Dunia, Satu di Antaranya Ada di Padang

Desain Masjid Raya Sumatra Barat di Padang menjadi pemenang Abdullatif Al-Fozan Award, ajang penghargaan yang menampilkan karya dan desain masjid dari negara-negara berpenduduk muslim dunia. Masjid itu dirancang oleh Rizal Muslimin. Denah masjid berbentuk persegi yang melancip di empat penjurunya, mengingatkan bentuk bentangan kain ketika empat kabilah suku Quraisy di Mekkah berbagi kehormatan memindahkan batu Hajar Aswad. Bentuk sudut lancip sekaligus mewakili atap bergonjong pada rumah adat Minangkabau rumah gadang. (Randy/detikTravel)

Masjid Sultan Ahmet dibangun antara tahun 1609 dan 1617 di era Ottoman Turki. Dikenal juga sebagai Masjid Biru karena ubin biru yang dilukis dengan tangan menghiasi interiornya. Masjid Sultan Ahmet dibangun tepat di seberang Masjid Hagia Sophia dalam upaya untuk menyaingi keindahan dan ukurannya. Memiliki kapasitas 100.000 jemaah. (AP/Emrah Gurel)

Masjid Massalikoul Jinaan di Dakar, Senegal dibangun pada tahun 2019. Artinya, jalan ke surga. Sekarang menjadi masjid terbesar di Afrika Barat. Selain mampu menampung 30.000 jemaah, masjid ini juga merupakan rumah bagi Institut Islam dan perpustakaan. Masjid ini juga spesial karena dibangun oleh penduduk asli Senegal, dengan lebih dari 500 pembangun berpartisipasi dalam pembangunannya. (AP/Leo Correa)

Masjid Agung Sheik Zayed di Abu Dhabi, UEA memiliki 83 kubah dan dihiasi dengan 30 jenis marmer yang berbeda. Lebih dari 1.000 pilar marmer putih dihiasi dengan batu semi mulia seperti jasper, mother-of-pearl, amethyst, dan lapis lazuli. Masjid ini dibangun selama 11 tahun oleh lebih dari 3.000 pekerja menggunakan bahan yang didatangkan dari Italia, Maroko, Yunani, India, Pakistan, Turki, Malaysia, Iran, China, Selandia Baru, dan Inggris. (Getty Images/iStockphoto/deveritt)

Masjid Nasir Al Mulk (Masjid Pink) di Shiraz merupakan salah satu kota tertua di Iran. Disebut Masjid Merah Muda karena langit-langitnya dihiasi dengan ubin berwarna merah muda. Masjid ini menawarkan permadani Persia, lengkungan arab, dan halaman dengan kolam renang. Tapi salah satu fitur yang paling menakjubkan adalah jendela kaca berwarna-warni. Andai berkunjung di pagi hari, traveler dapat melihat sinar matahari yang menyinari, memancarkan warna-warni pelangi ke lantai. (Getty Images/iStockphoto/Zephyr18)

Masjid Agung Djenne di Mali merupakan bangunan berbahan baku lumpur terbesar di dunia dan contoh terbaik arsitektur Sudano-Sahel, gaya bangunan di wilayah setempat yang memiliki ciri khas plesteran batako dan perancah kayu. Bagian pertama masjid itu dibangun di abad ke-13 tetapi struktur bangunan saat ini merupakan hasil bangunan tahun 1907. Masjid ini diplester ulang setiap tahun. (Getty Images/oversnap)

Masjidil Haram merupakan masjid terbesar di dunia dengan luas 356.800 km persegi dan menjadi situs paling suci dalam agama Islam. Masjid itu dibangun di sekitar Ka'bah. (AFP)

Terletak di Kuala Terengganu di Pulau Wan Man, Masjid Kristal yang menakjubkan dibangun dari baja, kaca, dan kristal. Dengan tampilan yang ramping dan nyaris futuristik, masjid ini memantulkan air di sekitarnya. Pemandangan yang lebih menakjubkan lagi adalah ketika masjid diterangi dari dalam dan kubah kaca berkilau dan berkilau dengan cahaya. (iStock)

Masjid Muhammad Ali amat mencolong dengan kubah dan menaranya. Masjid ini dinamai sesuai nama bekas penguasa Mesir. Masjid ini memiliki gaya arsitektur Ottoman menggunakan Masjid Biru Turki sebagai inspirasinya. Ini fitur kubah pusat besar yang dikelilingi oleh empat kubah kecil dan empat kubah setengah lingkaran. Masjid ini dibangun dari batu kapur dan pualam dengan karpet merah. (Getty Images/Goddard_Photography)

Masjid Hassan II berada di garis pantai Casablanca, menghadap ke Samudra Atlantik. Mampu menampung hingga 105.000 jemaah, masjid ini pun menjadi masjid terbesar di Afrika. Masjid ini memiliki ubin berornamen, atap yang dapat dibuka, dinding marmer buatan tangan, dan menara tertinggi kedua di dunia. (Getty Images/0shi)

Masjid Bibi-Khanym Samarkand dikisahkan merupakan nama dari istri Timur Lenk, penguasa waktu itu. Bibi Khanym berasal dari China. Masjid itu dibangun sebagai lambang cintanya untuk sang permaisuri. Pembangunan melibatkan ratusan arsitek dan tukang. Masjid ini disebut-sebut sebagai struktur terbesar yang pernah dibangun di Uzbekistan.Pada zamannya, Masjid Bibi Khanym pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia. (Getty Images/nmessana)

Desain Masjid Raya Sumatra Barat di Padang menjadi pemenang Abdullatif Al-Fozan Award, ajang penghargaan yang menampilkan karya dan desain masjid dari negara-negara berpenduduk muslim dunia. Masjid itu dirancang oleh Rizal Muslimin. Denah masjid berbentuk persegi yang melancip di empat penjurunya, mengingatkan bentuk bentangan kain ketika empat kabilah suku Quraisy di Mekkah berbagi kehormatan memindahkan batu Hajar Aswad. Bentuk sudut lancip sekaligus mewakili atap bergonjong pada rumah adat Minangkabau rumah gadang. (Randy/detikTravel)
Masjid Sultan Ahmet dibangun antara tahun 1609 dan 1617 di era Ottoman Turki. Dikenal juga sebagai Masjid Biru karena ubin biru yang dilukis dengan tangan menghiasi interiornya. Masjid Sultan Ahmet dibangun tepat di seberang Masjid Hagia Sophia dalam upaya untuk menyaingi keindahan dan ukurannya. Memiliki kapasitas 100.000 jemaah. (AP/Emrah Gurel)
Masjid Massalikoul Jinaan di Dakar, Senegal dibangun pada tahun 2019. Artinya, jalan ke surga. Sekarang menjadi masjid terbesar di Afrika Barat. Selain mampu menampung 30.000 jemaah, masjid ini juga merupakan rumah bagi Institut Islam dan perpustakaan. Masjid ini juga spesial karena dibangun oleh penduduk asli Senegal, dengan lebih dari 500 pembangun berpartisipasi dalam pembangunannya. (AP/Leo Correa)
Masjid Agung Sheik Zayed di Abu Dhabi, UEA memiliki 83 kubah dan dihiasi dengan 30 jenis marmer yang berbeda. Lebih dari 1.000 pilar marmer putih dihiasi dengan batu semi mulia seperti jasper, mother-of-pearl, amethyst, dan lapis lazuli. Masjid ini dibangun selama 11 tahun oleh lebih dari 3.000 pekerja menggunakan bahan yang didatangkan dari Italia, Maroko, Yunani, India, Pakistan, Turki, Malaysia, Iran, China, Selandia Baru, dan Inggris. (Getty Images/iStockphoto/deveritt)
Masjid Nasir Al Mulk (Masjid Pink) di Shiraz merupakan salah satu kota tertua di Iran. Disebut Masjid Merah Muda karena langit-langitnya dihiasi dengan ubin berwarna merah muda. Masjid ini menawarkan permadani Persia, lengkungan arab, dan halaman dengan kolam renang. Tapi salah satu fitur yang paling menakjubkan adalah jendela kaca berwarna-warni. Andai berkunjung di pagi hari, traveler dapat melihat sinar matahari yang menyinari, memancarkan warna-warni pelangi ke lantai. (Getty Images/iStockphoto/Zephyr18)
Masjid Agung Djenne di Mali merupakan bangunan berbahan baku lumpur terbesar di dunia dan contoh terbaik arsitektur Sudano-Sahel, gaya bangunan di wilayah setempat yang memiliki ciri khas plesteran batako dan perancah kayu. Bagian pertama masjid itu dibangun di abad ke-13 tetapi struktur bangunan saat ini merupakan hasil bangunan tahun 1907. Masjid ini diplester ulang setiap tahun. (Getty Images/oversnap)
Masjidil Haram merupakan masjid terbesar di dunia dengan luas 356.800 km persegi dan menjadi situs paling suci dalam agama Islam. Masjid itu dibangun di sekitar Kabah. (AFP)
Terletak di Kuala Terengganu di Pulau Wan Man, Masjid Kristal yang menakjubkan dibangun dari baja, kaca, dan kristal. Dengan tampilan yang ramping dan nyaris futuristik, masjid ini memantulkan air di sekitarnya. Pemandangan yang lebih menakjubkan lagi adalah ketika masjid diterangi dari dalam dan kubah kaca berkilau dan berkilau dengan cahaya. (iStock)
Masjid Muhammad Ali amat mencolong dengan kubah dan menaranya. Masjid ini dinamai sesuai nama bekas penguasa Mesir. Masjid ini memiliki gaya arsitektur Ottoman menggunakan Masjid Biru Turki sebagai inspirasinya. Ini fitur kubah pusat besar yang dikelilingi oleh empat kubah kecil dan empat kubah setengah lingkaran. Masjid ini dibangun dari batu kapur dan pualam dengan karpet merah. (Getty Images/Goddard_Photography)
Masjid Hassan II berada di garis pantai Casablanca, menghadap ke Samudra Atlantik. Mampu menampung hingga 105.000 jemaah, masjid ini pun menjadi masjid terbesar di Afrika. Masjid ini memiliki ubin berornamen, atap yang dapat dibuka, dinding marmer buatan tangan, dan menara tertinggi kedua di dunia. (Getty Images/0shi)
Masjid Bibi-Khanym Samarkand dikisahkan merupakan nama dari istri Timur Lenk, penguasa waktu itu. Bibi Khanym berasal dari China. Masjid itu dibangun sebagai lambang cintanya untuk sang permaisuri. Pembangunan melibatkan ratusan arsitek dan tukang. Masjid ini disebut-sebut sebagai struktur terbesar yang pernah dibangun di Uzbekistan.Pada zamannya, Masjid Bibi Khanym pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia. (Getty Images/nmessana)