Potret Lawas Dubai, Kota Mewah di Jazirah Arab

Sejumlah warga beraktivitas di kawasan Dubai, pada tahun 1961. (AP Photo/Robert Rider Rider).

Di masa lalu, Dubai dikenal sebagai desa nelayan. Kawasan itu juga kerap jadi tempat bersandar dan persinggahan sejumlah kapal. Tampak sejumlah orang lalu lalang saat kapal membongkar muatan di Dubai tahun 1967. (Photo by Chris Ware/Keystone Features/Getty Images).  

Mengutip dari laman elektronik protocol.dubai.ae, kota yang dijuluki permata dunia dan mutiara teluk ini merupakan emirat terbesar kedua di Uni Emirat Arab. Dubai dibagi menjadi dua bagian, yakni Bur Dubai dan Deira. Kedua bagian tersebut silang menyilang dengan Khor Dubai yang merupakan landmark wisata tersendiri. (Photo by Chris Ware/Keystone Features/Hulton Archive/Getty Images).

Pembangunan Dubai mulai berkembang pesat saat sumber minyak ditemukan pada tahun 1966. (AP Photo).

Modernisasi Dubai pun tampak terlihat dalam foto yang dipotret sekitar tahun 1978 ini. (Photo by Hulton Archive/Getty Images).

Kawasan yang dahulu desa nelayan itu pun menjelma menjadi sebuah kota modern dan pusat komersial dunia. Kota yang berada di Teluk Persia itu pun terus membangun. Seperti yang terlihat pada foto tahun1979 ini, sejumlah gedung tinggi mulai dibangun di kawasan Dubai Creek, Uni Emirat Arab. (AP Photo/Peter Kemp).

Mengutip AP, pada tahun 1979, fasilitas dok kering dan perbaikan kapal senilai 162 pound sterling juta sedang dibangun di Dubai. Diketahui, sistem dok kering itu dibangun oleh perusahaan patungan Richard Costain-Taylor Woodrow. (AP Photo).

Penampakan dari udara kota Dubai, Uni Emirat Arab, pada tahun 1987. Dubai dikenal sebagai salah satu kota terpadat di Uni Emirat Arab. Jumlah populasi di kota itu mencapai 3,331 juta pada tahun 2019. (AP Photo/Greg English).  

Dubai kian menjadi soratan usai membangun berbagai landmark yang disebut sebagai keajaiban modern, salah satunya adalah Palm Jumeirah. Dibangun pada tahun 2001, pembangunan pulau buatan ini membutuhkan pasir sebanyak 120 juta kubik meter. Pasir itu dikeruk dan dibawa dari bawah Gulf Persia, 10 mil laut dari kepulauan Palm Jumeirah. Pulau seluas 560 hektar itu sangatlah besar. Dan tim Palm Jumeirah menggunakan teknologi garis satelit untuk membantu membangun pulau berbentuk daun juga para penyelam untuk memeriksa tingkat ombak di tiap tingkat berbeda. (AP Photo/Kamran Jebreili, File).

Landmark lain yang tak kalah ikonik di Dubai adalah Burj Al Arab. Salah satu hotel paling eksklusif di dunia ini dibuka pada tahun 1999 lalu. Tak tanggung-tanggung, biaya embangunannya mencapai USD 650 juta atau setara Rp 9 triliun. (AP Photo/Aziz Shah).

Bangunan lain yang bikin berdecak kagum di Dubai adalah Burj Khalifa. Bangunan yang memiliki 162 lantai dan tinggi mencapai 828 meter itu dikenal sebagai gedung pencakar langit tertinggi di dunia. Saking tingginya, gedung yang pembangunannya menghabiskan dana mencapai 1,5 miliar dollar AS itu memiliki 3 waktu buka puasa yang berbeda. Umat muslim yang tinggal di lantai dasar hingga lantai 80 Burj Khalifa berpuasa dengan waktu normal yang telah ditentukan yaitu sekitar 14 jam sehari. Naik 1 lantai ke lantai 81 hingga lantai 150 waktu buka puasa di lantai ini ditambahkan dua menit dari waktu normal. Sedangkan waktu buka puasa di lantai 151 ke atas ditambahkan 3 menit dari waktu puasa normal. (Getty Images).

Sejumlah warga beraktivitas di kawasan Dubai, pada tahun 1961. (AP Photo/Robert Rider Rider).
Di masa lalu, Dubai dikenal sebagai desa nelayan. Kawasan itu juga kerap jadi tempat bersandar dan persinggahan sejumlah kapal. Tampak sejumlah orang lalu lalang saat kapal membongkar muatan di Dubai tahun 1967. (Photo by Chris Ware/Keystone Features/Getty Images).  
Mengutip dari laman elektronik protocol.dubai.ae, kota yang dijuluki permata dunia dan mutiara teluk ini merupakan emirat terbesar kedua di Uni Emirat Arab. Dubai dibagi menjadi dua bagian, yakni Bur Dubai dan Deira. Kedua bagian tersebut silang menyilang dengan Khor Dubai yang merupakan landmark wisata tersendiri. (Photo by Chris Ware/Keystone Features/Hulton Archive/Getty Images).
Pembangunan Dubai mulai berkembang pesat saat sumber minyak ditemukan pada tahun 1966. (AP Photo).
Modernisasi Dubai pun tampak terlihat dalam foto yang dipotret sekitar tahun 1978 ini. (Photo by Hulton Archive/Getty Images).
Kawasan yang dahulu desa nelayan itu pun menjelma menjadi sebuah kota modern dan pusat komersial dunia. Kota yang berada di Teluk Persia itu pun terus membangun. Seperti yang terlihat pada foto tahun1979 ini, sejumlah gedung tinggi mulai dibangun di kawasan Dubai Creek, Uni Emirat Arab. (AP Photo/Peter Kemp).
Mengutip AP, pada tahun 1979, fasilitas dok kering dan perbaikan kapal senilai 162 pound sterling juta sedang dibangun di Dubai. Diketahui, sistem dok kering itu dibangun oleh perusahaan patungan Richard Costain-Taylor Woodrow. (AP Photo).
Penampakan dari udara kota Dubai, Uni Emirat Arab, pada tahun 1987. Dubai dikenal sebagai salah satu kota terpadat di Uni Emirat Arab. Jumlah populasi di kota itu mencapai 3,331 juta pada tahun 2019. (AP Photo/Greg English).  
Dubai kian menjadi soratan usai membangun berbagai landmark yang disebut sebagai keajaiban modern, salah satunya adalah Palm Jumeirah. Dibangun pada tahun 2001, pembangunan pulau buatan ini membutuhkan pasir sebanyak 120 juta kubik meter. Pasir itu dikeruk dan dibawa dari bawah Gulf Persia, 10 mil laut dari kepulauan Palm Jumeirah. Pulau seluas 560 hektar itu sangatlah besar. Dan tim Palm Jumeirah menggunakan teknologi garis satelit untuk membantu membangun pulau berbentuk daun juga para penyelam untuk memeriksa tingkat ombak di tiap tingkat berbeda. (AP Photo/Kamran Jebreili, File).
Landmark lain yang tak kalah ikonik di Dubai adalah Burj Al Arab. Salah satu hotel paling eksklusif di dunia ini dibuka pada tahun 1999 lalu. Tak tanggung-tanggung, biaya embangunannya mencapai USD 650 juta atau setara Rp 9 triliun. (AP Photo/Aziz Shah).
Bangunan lain yang bikin berdecak kagum di Dubai adalah Burj Khalifa. Bangunan yang memiliki 162 lantai dan tinggi mencapai 828 meter itu dikenal sebagai gedung pencakar langit tertinggi di dunia. Saking tingginya, gedung yang pembangunannya menghabiskan dana mencapai 1,5 miliar dollar AS itu memiliki 3 waktu buka puasa yang berbeda. Umat muslim yang tinggal di lantai dasar hingga lantai 80 Burj Khalifa berpuasa dengan waktu normal yang telah ditentukan yaitu sekitar 14 jam sehari. Naik 1 lantai ke lantai 81 hingga lantai 150 waktu buka puasa di lantai ini ditambahkan dua menit dari waktu normal. Sedangkan waktu buka puasa di lantai 151 ke atas ditambahkan 3 menit dari waktu puasa normal. (Getty Images).