Pabrik Kopi Semarang Ini Berusia Lebih dari Seabad

Pabrik penggilingan kopi Margo Redjo berada di belakang kedai kopi Dharma Boutique Roastery, Semarang. (Bonauli/detikcom)

Margo Redjo dibangun pada tahun 1915oleh Tan Tiong Ie di Cimahi dan dipindahkan ke Semarang pada tahun 1924. Inilah mesin sangrai kopinya yang beroperasi saat itu. (Bonauli/detikcom)

Pabrik penggilingan kopi ini kini diteruskan oleh Widayat Basuki Dharmowiyono, cucu dari Tan Tiong Ie. (Bonauli/detikcom)

Semua mesin yang beroperasi di sini menggunakan satu merk yang sama, Lindeteves-Stokvis-yang adalah pabrik baja masa VOC. (Bonauli/detikcom)

Ini mesin sangrai terbari yang digunakan Margo Redjo. Namun, pengaplikasiannya lebih primitif karena menggunakan bahan bakar kayu dan minyak tanah. (Bonauli/detikcom)

Mesin ini memiliki kapasitas yang lebih sedikit yaitu 60 kg. Mesin ini dikirimkan Belanda karena saat itu Jepang memutuskan pemakaian listrik dan gas batu bara. (Bonauli/detikcom)

Mesin-mesin ini dirangkai menjadi satu, sehingga bisa digunakan dalam waktu yang bersamaan. Terlihat juga pintu kebakaran otomatis di dalam pabrik. (Bonauli/detikcom)

Pabrik penggilingan kopi Margo Redjo berada di belakang kedai kopi Dharma Boutique Roastery, Semarang. (Bonauli/detikcom)
Margo Redjo dibangun pada tahun 1915oleh Tan Tiong Ie di Cimahi dan dipindahkan ke Semarang pada tahun 1924. Inilah mesin sangrai kopinya yang beroperasi saat itu. (Bonauli/detikcom)
Pabrik penggilingan kopi ini kini diteruskan oleh Widayat Basuki Dharmowiyono, cucu dari Tan Tiong Ie. (Bonauli/detikcom)
Semua mesin yang beroperasi di sini menggunakan satu merk yang sama, Lindeteves-Stokvis-yang adalah pabrik baja masa VOC. (Bonauli/detikcom)
Ini mesin sangrai terbari yang digunakan Margo Redjo. Namun, pengaplikasiannya lebih primitif karena menggunakan bahan bakar kayu dan minyak tanah. (Bonauli/detikcom)
Mesin ini memiliki kapasitas yang lebih sedikit yaitu 60 kg. Mesin ini dikirimkan Belanda karena saat itu Jepang memutuskan pemakaian listrik dan gas batu bara. (Bonauli/detikcom)
Mesin-mesin ini dirangkai menjadi satu, sehingga bisa digunakan dalam waktu yang bersamaan. Terlihat juga pintu kebakaran otomatis di dalam pabrik. (Bonauli/detikcom)