Tahukah Kamu, Ada Bangunan Candi di Komplek Gereja HKTY Ganjuran

Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran di Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul memiliki keunikan tersendiri dibanding gereja lainnya. Ada bangunan candi di dalam kompleks gereja tersebut. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Ketua Dewan Paroki Gereja HKTY Ganjuran, Ari Setiawan menjelaskan bahwa candi tersebut dibangun oleh Schmutzer. Dulu, dia pernah tinggal di kompleks yang saat ini menjadi Gereja Ganjuran, hingga kemudian membuat pabrik gula. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Sebagai ucapan syukur kepada Tuhan, maka dibuatlah Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran ini. Peresmiannya tahun 1930, sedangkan Gereja Ganjuran sendiri diresmikan pada tahun 1924. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Pada saat itu banyak pabrik gula yang bangkrut, namun pabrik gula milik keluarga Schmutzer dapat bertahan. Sebuah candi pun didirikan sebagai monumen ungkapan syukur atas kejayaan pabrik gula itu. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Candi itu juga dibuat sebagai ungkapan iman Schmutzer kepada Hati Kudus Tuhan Yesus dalam bentuk kebudayaan Jawa. Di bawah Candi tersebut terdapat sumber mata air Perwitosari. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Sumber mata air tersebut kerap dimanfaatkan oleh peziarah atau jemaat yang datang ke Gereja HKTY Ganjuran. Ternyata air Perwitosari bisa menyembuhkan umat atau peziarah yang datang ke sini. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Setelah diteliti ternyata PH air Perwitosari kandungannya lebih tinggi dibanding air yang ada di sekitar kompleks Gereja Ganjuran. Banyak jamaah yang datang ke sini buat beribadah serta berziarah. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Candi ini berada di samping bangunan gereja. Semua orang yang datang ke sini tampak khusuk dalam memanjatkan doa, bahkan ada peziarah yang berdoa di dalam candi tersebut. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran di Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul memiliki keunikan tersendiri dibanding gereja lainnya. Ada bangunan candi di dalam kompleks gereja tersebut. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Ketua Dewan Paroki Gereja HKTY Ganjuran, Ari Setiawan menjelaskan bahwa candi tersebut dibangun oleh Schmutzer. Dulu, dia pernah tinggal di kompleks yang saat ini menjadi Gereja Ganjuran, hingga kemudian membuat pabrik gula. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Sebagai ucapan syukur kepada Tuhan, maka dibuatlah Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran ini. Peresmiannya tahun 1930, sedangkan Gereja Ganjuran sendiri diresmikan pada tahun 1924. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Pada saat itu banyak pabrik gula yang bangkrut, namun pabrik gula milik keluarga Schmutzer dapat bertahan. Sebuah candi pun didirikan sebagai monumen ungkapan syukur atas kejayaan pabrik gula itu. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Candi itu juga dibuat sebagai ungkapan iman Schmutzer kepada Hati Kudus Tuhan Yesus dalam bentuk kebudayaan Jawa. Di bawah Candi tersebut terdapat sumber mata air Perwitosari. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Sumber mata air tersebut kerap dimanfaatkan oleh peziarah atau jemaat yang datang ke Gereja HKTY Ganjuran. Ternyata air Perwitosari bisa menyembuhkan umat atau peziarah yang datang ke sini. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Setelah diteliti ternyata PH air Perwitosari kandungannya lebih tinggi dibanding air yang ada di sekitar kompleks Gereja Ganjuran. Banyak jamaah yang datang ke sini buat beribadah serta berziarah. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Candi ini berada di samping bangunan gereja. Semua orang yang datang ke sini tampak khusuk dalam memanjatkan doa, bahkan ada peziarah yang berdoa di dalam candi tersebut. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)