Duh, Pantai Amahami kok Cokelat, Bau, dan Ikan-ikan Mengambang?

Tak cuma berubah warna, air laut juga tampak berbusa dan ditemukan banyak ikan mengambang. Warga menduga hal ini disebabkan kebocoran pipa Peertamina Regional Bima. Tapi ada juga yang berasumsi ini fenomena alam.
Menurut penuturan salah satu warga, Ade Wulandari, kondisi Pantai Amahami dan sekitarnya dipenuhi busa kecokelatan. Tetapi hal itu tak menimbulkan bau tidak sedap.
Sementara itu dari hasil pantauan detikBali, pesisir laut Bima itu mulai berubah warna sejak Selasa malam. Kondisi paling parah terlihat pada Rabu pagi.
Limbah berwarna putih kecokelatan dan berbuih ini terpusat di kawasan dermaga bongkar muat Pertamina Bima atau sekitar Pangkalan Suplai dan Distribusi Region PT Pertamina Fuel Terminal Bima.
Limbah itu kemudian menyebar dari batas kota sampai destinasi lainnya seperti Pantai Lawata dan Taman Amahami.
Area Manager Communication and CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochamad Idhani, mengatakan bahwa PT Pertamina Patra Niaga telah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bima untuk meneliti penyebab adanya dugaan limbah tumpah di Pantai Lawata.
"Saat ini, Pertamina terus berkoordinasi dengan instansi terkait agar ada titik terang mengenai penyebab peristiwa (diduga limbah) tersebut," kata Deden.
Menurutnya, sebagai perusahaan dengan unit operasi yang berada di dekat lokasi kejadian, Pertamina akan terus bekerjasama dan berkoordinasi dengan para pihak terkait melakukan penelitian terkait dugaan limbah tumpah di sepanjang Pantai Lawata-Pantai Amahami.