Menilik Port Kodang, Pelabuhan Alternatif ke Nusa Penida-Lembongan

Port Kodang dulunya dipakai untuk tempat penyeberangan masyarakat yang ingin melakukan persembahyangan ke Pura Sakenan di Pulau Serangan. Tentunya masyarakat kini tidak lagi menyeberang lewat laut karena Pulau Serangan sudah bisa diakses lewat jalur darat.
 
Saat ini Port Kodang dikelola oleh Desa Adat Sesetan. Pihak Desa Adat Sesetan mengelola Port Kodang untuk kegiatan upacara keagamaan seperti Larung abu saat ritual ngaben. Pihak Desa Adat Sesetan kemudian membuatkan dermaga untuk mempermuda ritual tersebut. Dermaga inilah yang bisa dipakai alternatif untuk naik ke speedboat guna menuju ke Pulau Nusa Penida dan Nusa Lembongan.
 
Pantauan detikBali di lokasi, Port Kodang sebenarnya sudah memiliki fasilitas yang cukup memadai dengan statusnya sebagai pelabuhan alternatif. Salah satu keunggulan paling kentara yakni dengan adanya dermaga, meskipun usianya sudah tidak lagi muda. Meski demikian, adanya dermaga ini menjadi keunggulan bagi Port Kodang. Sebab, penyeberangan di Pantai Sanur yang kerap ramai dilalui wisatawan hingga kini belum memiliki dermaga.
 
Kemudian ruang tunggu bagi wisatawan atau masyarakat yang ingin menyeberang juga nampak cukup memadai. Setidaknya ada sebanyak tiga balai di sana yang bisa difungsikan sebagai ruang tunggu masyarakat atau wisatawan yang hendak menyeberang. Hanya saja, ruang tunggu yang dipakai hanya satu saja yakni yang berada paling dekat dengan dermaga. Sementara dua balai lainnya nampak belum difungsikan.
 
Tak hanya itu, fasilitas lain seperti warung makan, warung jual minuman dan makanan ringan hingga toilet juga nampak tersedia di Port Kodang. Fasilitas parkir kendaraan juga tersedia, namun tidak terlalu luas.
 
Untuk diketahui, fungsi Port Kodang sebagai pelabuhan alternatif sempat ditutup pada 2020 lalu gegara pandemi COVID-19. Saat ini, Port Kodang sudah dibuka lagi, namun situasinya sangat sepi akibat belum banyak kapal yang beroposisi. Beberapa kapal yang dulunya beroperasi sebelum pandemi COVID-19 juga nampak hanya terparkir begitu saja di dekat dermaga.
 
Port Kodang dulunya dipakai untuk tempat penyeberangan masyarakat yang ingin melakukan persembahyangan ke Pura Sakenan di Pulau Serangan. Tentunya masyarakat kini tidak lagi menyeberang lewat laut karena Pulau Serangan sudah bisa diakses lewat jalur darat. 
Saat ini Port Kodang dikelola oleh Desa Adat Sesetan. Pihak Desa Adat Sesetan mengelola Port Kodang untuk kegiatan upacara keagamaan seperti Larung abu saat ritual ngaben. Pihak Desa Adat Sesetan kemudian membuatkan dermaga untuk mempermuda ritual tersebut. Dermaga inilah yang bisa dipakai alternatif untuk naik ke speedboat guna menuju ke Pulau Nusa Penida dan Nusa Lembongan. 
Pantauan detikBali di lokasi, Port Kodang sebenarnya sudah memiliki fasilitas yang cukup memadai dengan statusnya sebagai pelabuhan alternatif. Salah satu keunggulan paling kentara yakni dengan adanya dermaga, meskipun usianya sudah tidak lagi muda. Meski demikian, adanya dermaga ini menjadi keunggulan bagi Port Kodang. Sebab, penyeberangan di Pantai Sanur yang kerap ramai dilalui wisatawan hingga kini belum memiliki dermaga. 
Kemudian ruang tunggu bagi wisatawan atau masyarakat yang ingin menyeberang juga nampak cukup memadai. Setidaknya ada sebanyak tiga balai di sana yang bisa difungsikan sebagai ruang tunggu masyarakat atau wisatawan yang hendak menyeberang. Hanya saja, ruang tunggu yang dipakai hanya satu saja yakni yang berada paling dekat dengan dermaga. Sementara dua balai lainnya nampak belum difungsikan. 
Tak hanya itu, fasilitas lain seperti warung makan, warung jual minuman dan makanan ringan hingga toilet juga nampak tersedia di Port Kodang. Fasilitas parkir kendaraan juga tersedia, namun tidak terlalu luas. 
Untuk diketahui, fungsi Port Kodang sebagai pelabuhan alternatif sempat ditutup pada 2020 lalu gegara pandemi COVID-19. Saat ini, Port Kodang sudah dibuka lagi, namun situasinya sangat sepi akibat belum banyak kapal yang beroposisi. Beberapa kapal yang dulunya beroperasi sebelum pandemi COVID-19 juga nampak hanya terparkir begitu saja di dekat dermaga.