Melihat Tempat Ken Dedes Mandi di Petirtaan Watugede

Petirtaan Watugede terletak di Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Tak sulit menemukan pemandian ini. Jaraknya sekitar 200 meter dari Stasiun Singosari. Foto: Putu Intan/detikcom

Pada area kolam, traveler akan menemukan struktur batuan, arca, hingga prasasti yang merupakan peninggalan kerajaan. Menurut juru kunci Petirtaan Watugede, Agus, tempat ini dulu berfungsi sebagai pemandian khusus putri termasuk Ken Dedes yang merupakan istri penguasa Tumapel saat itu bernama Tunggul Ametung. Foto: Putu Intan/detikcom

Selain bersejarah, Petirtaan Watugede dikenal memiliki air yang bersih. Itu karena air yang memenuhi kolam berasal dari mata air yang konon tak pernah kering. Foto: Putu Intan/detikcom

Pada sudut kiri kolam, terlihat tempat sembahyang yang biasanya digunakan wisatawan yang ingin memanjatkan doa di Petirtaan Watugede. Foto: Putu Intan/detikcom

Petirtaan Watugede buka setiap hari mulai pukul 09.00 - 16.00 WIB. Tiket masuknya gratis namun traveler dapat memberikan sumbangan sukarela untuk pelestarian situs yang masuk cagar budaya ini.  Foto: Putu Intan/detikcom

Petirtaan Watugede terletak di Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Tak sulit menemukan pemandian ini. Jaraknya sekitar 200 meter dari Stasiun Singosari. Foto: Putu Intan/detikcom
Pada area kolam, traveler akan menemukan struktur batuan, arca, hingga prasasti yang merupakan peninggalan kerajaan. Menurut juru kunci Petirtaan Watugede, Agus, tempat ini dulu berfungsi sebagai pemandian khusus putri termasuk Ken Dedes yang merupakan istri penguasa Tumapel saat itu bernama Tunggul Ametung. Foto: Putu Intan/detikcom
Selain bersejarah, Petirtaan Watugede dikenal memiliki air yang bersih. Itu karena air yang memenuhi kolam berasal dari mata air yang konon tak pernah kering. Foto: Putu Intan/detikcom
Pada sudut kiri kolam, terlihat tempat sembahyang yang biasanya digunakan wisatawan yang ingin memanjatkan doa di Petirtaan Watugede. Foto: Putu Intan/detikcom
Petirtaan Watugede buka setiap hari mulai pukul 09.00 - 16.00 WIB. Tiket masuknya gratis namun traveler dapat memberikan sumbangan sukarela untuk pelestarian situs yang masuk cagar budaya ini.  Foto: Putu Intan/detikcom