Surga Wisata Tersembunyi di Malasari, Ubud-nya Bogor

Sebagai destinasi wisata di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Desa Malasari memang tidak setenar kawasan Puncak. Tetapi, Malasari menawarkan berbagai keindahan alamnya.
Dari pusat Kota Bogor, waktu tempuh ke Malasari sekitar 3 jam perjalanan. Desa ini terletak di Kecamatan Nanggung yang masuk kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGH).
Jalan di Desa Malasari adalah bebatuan sehingga pengendara sepeda motor dan mobil harus berhati-hati. Namun, lelah seolah terbayarkan karena keindahan lanskap Malasari. Membaur dengan warga menjadi salah satu daya tarik Malasari. Setiap pagi, Anda bisa menjumpai warga yang sedang memetik teh.
Di Malasari juga ada sebuah Kampung Tokyo. Istilah ini populer dari wisatawan yang berkunjung dan melihat rumah-rumah ini seperti perkampungan zaman dahulu di Jepang. Sebenarnya, Kampung Tokyo di Malasari dihuni warga Indonesia yang sebagian berprofesi sebagai pemetik teh.
Sebagian penduduk lainnya berprofesi sebagai pemandu wisata, pemilik homestay, pekerja serabutan, petani, hingga pemilik warung. Selain wisata teh, Malasari terkenal di kalangan peneliti. Tidak jarang, peneliti menjelajahi hutan untuk mengamati flora dan fauna di TNGH.
Berada dikelilingi perkebunan teh Nirmala, wisatawan bisa melihat matahari terbit dengan pemandangan gunung jika cuaca cerah. Perkebunan teh seluas sekitar 900 hektare ini adalah peninggalan masa kolonial Belanda yang kini dikelola perusahaan dalam negeri.
Wisatawan yang berkunjung bisa menginap di homestay maupun berkemah yang tersedia di Citalahab Central. Harga yang dipatok mulai dari Rp 150 ribu per malam di homestay.
Destinasi wisata lainnya yang ditawarkan adalah Curug Macan. Di sana kita bisa melihat serangga daun yang berada di kawasan Malasari serta beberapa fauna lainnya seperti macan tutul, owa Jawa, babi hutan, sampai rusa.
Memang ada rencana pemerintah memperbaiki dan mengaspal jalanan menuju desa tersebut. Tetapi yang jadi pro-kontra, jika jalanan diaspal sepenuhnya, wisatawan membludak ke Desa Malasari yang kemungkinan meninggalkan banyak sampah jika tidak diberi edukasi. Maka dari itu, perlu kesiapan juga dari warga lokal memiliki pola pikir mengelola ekowisata supaya kelestarian alam tetap terjaga.
Tidak perlu jauh-jauh ke Bali, di sini juga terdapat terasering yang memanjakan mata wisatawan. Keramahan penduduk setempat membuat Anda merasa nyaman berwisata ke Malasari. Satu yang perlu dirapihkan adalah akses jalan menuju lokasi wisata ini yakni jalanan yang belum bagus.
Saat ini, di Cilatahab Central terdapat kelompok mahasiswa yang tengah kuliah kerja lapangan. Mereka turut didampingi warga setempat untuk meneliti dan mengenbangkan desa tersebut.
Kini, Desa Malasari sudah teraliri listrik. Tetapi, jaringan komunikasi masih agak terbatas. Jika Anda ingin liburan seru tanpa gadget, tentulah pas berkunjung ke Malasari yang khususnya di Citalahab Central sampai hingga kini masih terus berbenah di sektor pariwisata. Pengelola berharap pengunjung merasa betah dan terkesan mengunjungi Malasari.