Tradisi pacuan kuda sudah melekat di kalangan masyarakat Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan ini tetap eksis meski ada pro dan kontra mengenai eksploitasi anak di dalamnya.
Keberadaan mereka dapat traveler temui di arena Pacuan Kuda Lemba Kara, Desa Lepadi, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu. Ratusan pecinta pacuan kuda memadati arena ini untuk melombakan kuda-kuda mereka.
Para pemilik kuda akan memadati arena Pacuan Kuda Lemba Kara sejak subuh setiap hari Minggu. Mereka bukan hanya dari wilayah Dompu, namun ada juga yang berasal dari kota dan Kabupaten Bima bahkan dari Kabupaten Sumbawa.
Sesi latihan ini tidak jauh beda dengan lomba atau event sungguhan (perebutan juara). Kuda-kuda akan ditunggangi oleh anak kecil yang berusia antara 4-8 tahun yang disebut dengan joki cilik.
Peralatan yang mereka gunakan pun sama seperti saat penyelenggaraan event kejuaraan yakni joki dilengkapi dengan peralatan cambuk, helm pengaman, serta ada dukun (sando jara dalam Bahasa Bima-Dompu).