Mengenal Dodod, Seni Kombinasi Angklung dan Bedug Khas Pandeglang

Inilah Dodod, sebuah seni tradisi yang khas dan justru hampir tidak ada orang di luar Pandeglang yang tahu. Pamornya memang sedikit kurang tenar dibandingkan dengan kuda lumping, pencak silat khas Pandeglang, atau rampak bedug yang biasa dipertunjukkan. (Aris Rivaldo/detikTravel)

Seni Dodod sudah ada sejak awal abad ke-19, tepatnya di tahun 1858. Seni ini didirikan di Kampung Pamatang, Desa Mekarwangi, Saketi, Pandeglang. Para orang tua dulu mengggunakan Dodod untuk menyambut masa tanam padi. (Aris Rivaldo/detikTravel)

Kesenian Dodod ditunjukkan sebagai bagian dari ritual agar mendapatkan hasil panen yang melimpah. Para personil Dodod akan memukul bedug untuk meminta kepada Tuhan yang Maha Kuasa agar diberikan kesuburan dan kelancaran dalam bertani. Dalam tradisi itu ada tiga lagu yang dilantunkan selama tanam padi hingga panen. (Aris Rivaldo/detikTravel)

Secara filosofi, Dodod itu artinya dadasar alias seni dasar. Kenapa seni dasar? Kita hidup kalau punya dasar, tidak mungkin kesasar. Para orangtua dulu yang berpikir jernih mengadakan Dodod. (Aris Rivaldo/detikTravel)

Inilah Dodod, sebuah seni tradisi yang khas dan justru hampir tidak ada orang di luar Pandeglang yang tahu. Pamornya memang sedikit kurang tenar dibandingkan dengan kuda lumping, pencak silat khas Pandeglang, atau rampak bedug yang biasa dipertunjukkan. (Aris Rivaldo/detikTravel)
Seni Dodod sudah ada sejak awal abad ke-19, tepatnya di tahun 1858. Seni ini didirikan di Kampung Pamatang, Desa Mekarwangi, Saketi, Pandeglang. Para orang tua dulu mengggunakan Dodod untuk menyambut masa tanam padi. (Aris Rivaldo/detikTravel)
Kesenian Dodod ditunjukkan sebagai bagian dari ritual agar mendapatkan hasil panen yang melimpah. Para personil Dodod akan memukul bedug untuk meminta kepada Tuhan yang Maha Kuasa agar diberikan kesuburan dan kelancaran dalam bertani. Dalam tradisi itu ada tiga lagu yang dilantunkan selama tanam padi hingga panen. (Aris Rivaldo/detikTravel)
Secara filosofi, Dodod itu artinya dadasar alias seni dasar. Kenapa seni dasar? Kita hidup kalau punya dasar, tidak mungkin kesasar. Para orangtua dulu yang berpikir jernih mengadakan Dodod. (Aris Rivaldo/detikTravel)