Serba-serbi Kulit Produk Garut yang Gitu-gitu Aja

Produk kulit Garut disebut-sebut sebagai nomor tiga terbaik di dunia. Namun, hasilnya seperti itu-itu saja atau seperti beda kasta dengan produk terkenal dari luar negeri.

Aneka kendala lalu dijelaskan oleh Meta, pengrajin kulit dan sudah memiliki toko di Garut. Meski kualitas kulitas kulit itu terbaik nomor 3 di dunia, ada kendala serius bagi pengembangan kulit.

“Pertama, karena kebanyakan pengrajin kita itu otodidak. Ditambah lagi kendalanya di modal. Intinya itu,” kata dia.

Meta menyebut bahwa hasil kerajinan yang baik harus didukung dengan alat yang memadai. Jadi, pengolahan hasil kulit yang baik dan siap diproses selanjutnya menjadi tas-jaket saja masih belum cukup.

Soal harga, traveler akan mendapat harga yang sangat terjangkau jika berkunjung langsung ke Garut. Karena, jika memesan secara online akan dikenai biaya orang luar Garut dan biaya lain-lain.

Terkait model, kata dia, produk kulit tidak terlalu berubah signifikan. Namun, banyak UMKM di Garut yang masih menjahit hingga memoles manual yang membuatnya kalah rapi dari produk luar.

Produk kulit Garut disebut-sebut sebagai nomor tiga terbaik di dunia. Namun, hasilnya seperti itu-itu saja atau seperti beda kasta dengan produk terkenal dari luar negeri.
Aneka kendala lalu dijelaskan oleh Meta, pengrajin kulit dan sudah memiliki toko di Garut. Meski kualitas kulitas kulit itu terbaik nomor 3 di dunia, ada kendala serius bagi pengembangan kulit.
“Pertama, karena kebanyakan pengrajin kita itu otodidak. Ditambah lagi kendalanya di modal. Intinya itu,” kata dia.
Meta menyebut bahwa hasil kerajinan yang baik harus didukung dengan alat yang memadai. Jadi, pengolahan hasil kulit yang baik dan siap diproses selanjutnya menjadi tas-jaket saja masih belum cukup.
Soal harga, traveler akan mendapat harga yang sangat terjangkau jika berkunjung langsung ke Garut. Karena, jika memesan secara online akan dikenai biaya orang luar Garut dan biaya lain-lain.
Terkait model, kata dia, produk kulit tidak terlalu berubah signifikan. Namun, banyak UMKM di Garut yang masih menjahit hingga memoles manual yang membuatnya kalah rapi dari produk luar.