Nyobeng Sebujit merupakan tradisi unik yang digelar di Bengkayang, Kalimantan Barat.
Ritual Nyobeng bukan hanya memandikan tengkorak, melainkan manifestasi dari nilai-nilai yang diyakini masyarakat Dayak Bidayuh. Ritual Nyobeng dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut pada tanggal 15 hingga 17 Juni setiap tahunnya.
Di tempat inilah biasanya ritual Nyobeng Sebujit digelar. Ritual ini diperkirakan akan menarik wisatawan asal Malaysia, mengingat letak Bengkayang yang berbatasan dengan Serawak, Malaysia.
Dayak Bidayuh merupakan salah satu sub suku Dayak yang ada di Pulau Kalimantan. Mayoritas warga suku Dayak Bidayuh tinggai di tapal batas Kalimantan Barat, Indonesia dengan Sarawak, Malaysia hingga Brunei Darussalam.
Rangkaian upacara memperlihatkan nilai-nilai penghormatan terhadap leluhur, penghargaan terhadap perbedaan, solidaritas sosial, dan ketaatan terhadap adat istiadat.
Nyobeng berasal dari kata Nibakng yang merupakan ritual adat ucapan syukur atas panen berlimpah dan juga ritual memandikan kepala hasil ngayau (memotong kepala musuh) dulu.
Tradisi ini dimulai dengan ritual penyambutan, setelah itu kepala akan disimpan di atas bambu yang ada di sebelah balug (rumah adat). Kemudian masyarakat yang ditunjuk sebagai pejuang akan memanjat bambu dengan posisi terbalik, untuk menunjukkan kekuatan mereka.
Setelah itu, kepala akan disimpan di kotak kayu dan diletakkan di atas bumbung balug. Kepala ini diyakini akan menjadi penjaga kampung serta harus dimandikan dan diberi sesaji sebagai bentuk penghormatan.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!