Foto Menakjubkan yang Jadi Alasan Konservasi

Foto seekor gorila gunung yang termenung dengan mata oranye yang menyala-nyala memenangkan hadiah utama dalam kompetisi fotografi Benjamin Mkapa African Wildlife Photography Award 2022.

Penghargaan tahunan, yang diluncurkan oleh African Wildlife Foundation (AWF) pada tahun 2021, diambil dari nama mendiang Presiden Tanzania, yang mencurahkan sebagian besar waktunya untuk pendidikan konservasi di sana. Fotografer Kenya Anthony Ochieng Onyango adalah peserta kedua kali untuk penghargaan Mkapa, dan kali ini ia memenangkan kategori "Pahlawan Konservasi."

Jaime Freeman baru berusia 15 tahun ketika dia mengambil gambar yang luar biasa ini di Afrika Selatan. Ia memenangkan kategori "Pemuda di Afrika". Singa betina memakan impala.
Gambar ini, diambil di Kenya oleh Jose Fragozo, memenangkan kategori "Koeksistensi dan Konflik". Pada tahun 2019, Kenya menyelesaikan pembangunan rel kereta api yang melintasi Taman Nasional Nairobi, dan di sini seekor jerapah terlihat berlari di antara pilar-pilar rel kereta api.
Foto dari Marc Quireyns tentang induk simpanse dan bayinya di Uganda membawa pulang hadiah kategori "Suaka Margasatwa Afrika yang Beresiko". Menurut AWF, jumlah simpanse di alam liar berkurang dengan cepat karena tingkat deforestasi yang mengkhawatirkan dan peningkatan dramatis dalam perburuan daging hewan liar.
Bidikan udara kepada kumpulan flamingo di Danau Solai, Kenya ini terlihat hampir seperti lukisan. Itulah sebabnya ia memenangkan "Seni di Alam" terbaik. Paul Mckenzie yang lahir di Kenya kembali ke negara asalnya dari Hong Kong.
Makhluk langka ini adalah trenggiling perut putih yang terancam punah. Fotografer yang berbasis di Afrika Selatan, Prelena Soma Owen, memenangkan penghargaan "Creative Digital" untuk gambar ini, yang diambil di Rumah Sakit Hewan Saint Mark di Nigeria, di mana 40 trenggiling yatim piatu telah dipelihara dan dilepaskan ke kawasan lindung. Hewan-hewan ini sangat berisiko dari pemburu liar, karena sisiknya yang banyak dicari.
Foto burung go-away diambil di Tanzania karya Sadie Hine, 18 tahun, yang tinggal di AS, dan memenangkan penghargaan "Youth International".
Pertemuan besar yang sangat jarang, kata fotografer Tomasz Szpila. Lahir di Polandia, ia melakukan beberapa perjalanan dalam setahun ke Afrika untuk mengambil foto seperti ini, yang diambil di Namibia dan memenangkan kategori "Fragile Wilderness".
Oryx berduel saat matahari terbit di Kenya, memenangkan kategori "Perilaku Satwa Liar Afrika". Fotografer yang berbasis di India, Vijayram Harinatham, berhasil menangkap pemandangan ajaib ini.
Burung passerine kecil ini adalah pemenang kategori "Africa's Backyard Wildlife", karya fotografer yang berbasis di Botswana, William Steel.
Seekor karacal liar berjongkok untuk menikmati minuman dingin, diambil dengan Apple iPhone. Ini adalah pemenang kategori "Mobile" yang diambil oleh fotografer Jon Warburton di Afrika Selatan.
Di Kawasan Konservasi Ngorongoro di Tanzania, fotografer yang berbasis di AS Russ Burden berhasil memotret singa jantan yang menakjubkan ini. Ia memenangkan kategori "African Wildlife Portraits". AWF memperkirakan bahwa populasi singa telah menurun sebesar 43% selama dua dekade terakhir.
Foto seekor gorila gunung yang termenung dengan mata oranye yang menyala-nyala memenangkan hadiah utama dalam kompetisi fotografi Benjamin Mkapa African Wildlife Photography Award 2022.
Penghargaan tahunan, yang diluncurkan oleh African Wildlife Foundation (AWF) pada tahun 2021, diambil dari nama mendiang Presiden Tanzania, yang mencurahkan sebagian besar waktunya untuk pendidikan konservasi di sana. Fotografer Kenya Anthony Ochieng Onyango adalah peserta kedua kali untuk penghargaan Mkapa, dan kali ini ia memenangkan kategori Pahlawan Konservasi.
Jaime Freeman baru berusia 15 tahun ketika dia mengambil gambar yang luar biasa ini di Afrika Selatan. Ia memenangkan kategori Pemuda di Afrika. Singa betina memakan impala.
Gambar ini, diambil di Kenya oleh Jose Fragozo, memenangkan kategori Koeksistensi dan Konflik. Pada tahun 2019, Kenya menyelesaikan pembangunan rel kereta api yang melintasi Taman Nasional Nairobi, dan di sini seekor jerapah terlihat berlari di antara pilar-pilar rel kereta api.
Foto dari Marc Quireyns tentang induk simpanse dan bayinya di Uganda membawa pulang hadiah kategori Suaka Margasatwa Afrika yang Beresiko. Menurut AWF, jumlah simpanse di alam liar berkurang dengan cepat karena tingkat deforestasi yang mengkhawatirkan dan peningkatan dramatis dalam perburuan daging hewan liar.
Bidikan udara kepada kumpulan flamingo di Danau Solai, Kenya ini terlihat hampir seperti lukisan. Itulah sebabnya ia memenangkan Seni di Alam terbaik. Paul Mckenzie yang lahir di Kenya kembali ke negara asalnya dari Hong Kong.
Makhluk langka ini adalah trenggiling perut putih yang terancam punah. Fotografer yang berbasis di Afrika Selatan, Prelena Soma Owen, memenangkan penghargaan Creative Digital untuk gambar ini, yang diambil di Rumah Sakit Hewan Saint Mark di Nigeria, di mana 40 trenggiling yatim piatu telah dipelihara dan dilepaskan ke kawasan lindung. Hewan-hewan ini sangat berisiko dari pemburu liar, karena sisiknya yang banyak dicari.
Foto burung go-away diambil di Tanzania karya Sadie Hine, 18 tahun, yang tinggal di AS, dan memenangkan penghargaan Youth International.
Pertemuan besar yang sangat jarang, kata fotografer Tomasz Szpila. Lahir di Polandia, ia melakukan beberapa perjalanan dalam setahun ke Afrika untuk mengambil foto seperti ini, yang diambil di Namibia dan memenangkan kategori Fragile Wilderness.
Oryx berduel saat matahari terbit di Kenya, memenangkan kategori Perilaku Satwa Liar Afrika. Fotografer yang berbasis di India, Vijayram Harinatham, berhasil menangkap pemandangan ajaib ini.
Burung passerine kecil ini adalah pemenang kategori Africas Backyard Wildlife, karya fotografer yang berbasis di Botswana, William Steel.
Seekor karacal liar berjongkok untuk menikmati minuman dingin, diambil dengan Apple iPhone. Ini adalah pemenang kategori Mobile yang diambil oleh fotografer Jon Warburton di Afrika Selatan.
Di Kawasan Konservasi Ngorongoro di Tanzania, fotografer yang berbasis di AS Russ Burden berhasil memotret singa jantan yang menakjubkan ini. Ia memenangkan kategori African Wildlife Portraits. AWF memperkirakan bahwa populasi singa telah menurun sebesar 43% selama dua dekade terakhir.