Mengunjungi Chefchaouen, Kota Biru Bak Negeri Dongeng di Maroko

Ada kota di Maroko yang rupanya seperti di dalam dongeng. Kota ini didominasi dengan warna biru pada tembok bangunan dan jalan setapaknya. (Brian Hammonds/Getty Images)
Warna biru ini memberikan perasaan damai dan nyaman ketika seseorang berjalan di dalamnya. Menariknya, warna birunya pun beragam, mulai dari yang paling terang hingga paling gelap. Kote tersebut bernama Chefchaouen atau yang berarti 'permata biru'. (Hermes Images/Getty Images)
Terletak di pegunungan Rif, sebelah utara negara Maroko, Chefchaouen pernah menjadi kota yang didominasi oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Hal tersebut menarik, mengingat Maroko termasuk ke dalam kelompok negara Arab. Namun, untuk bisa menjadi seperti sekarang, Chefchaouen harus melewati sejarah yang panjang. (Duffour/Getty Images)
Chefchaouen didirikan pada tahun 1471 oleh Moulay Ali ibn Rashid al-Alami yang dipercaya sebagai salah satu keturunan nabi Muhammad. Awalnya tempat ini hanyalah sebuah benteng yang disebut dengan Kasbah, yang digunakan sebagai perlawanan terhadap invasi Portugis di Maroko bagian utara. (Fabrizio Crippa/Getty Images)
Kota ini juga pernah menjadi bagian dari negara Spanyol mulai tahun 1920. Namun, Chefchaouen akhirnya dikembalikan ke Maroko pada tahun 1956 setelah kemerdekaan negara tersebut diakui. (Emily Irving-Swift/AFP/Getty Images)
Ada beberapa teori mengapa bangunan di Chefchaouen didominasi oleh warna biru. Yang pertama adalah pemilihan warna biru merupakan refleksi dari warna langit Maroko yang jarang memiliki awan. (Yuriko Nakao/Getty Images)
Langit juga sering dihubungkan dengan surga sehingga warna biru yang digunakan juga merupakan simbol dari kehidupan spiritual bangsa Maroko dan kekuatan Tuhan. (Giovanni Mereghetti/Getty Images)
Teori lainnya mengatakan bahwa kaum Yahudi-lah yang memperkenalkan warna biru ke kota ini. Sementara menurut penduduk lokal, warna biru yang digunakan di kota mereka sangat ampuh untuk mengusir nyamuk. (Yuriko Nakao/Getty Images)
Sementara itu, kegiatan utama yang dilakukan oleh para turis di Chefchaouen adalah berbelanja, mencoba kuliner lokal, berfoto, atau hanya sakedar berjalan-jalan menikmati ketenangan kota biru ini. (Yuriko Nakao/Getty Images)
Tapi jangan terlena dengan ketenangan dan kedamaianya, Chefchaouen ternyata kota utama penghasil ganja di Maroko. (Giovanni Mereghetti/Getty Images)