Potret Wisata Unta yang Laris Manis di Qatar

Qatar telah menerima lebih dari 1 juta turis dari Piala Dunia 2022. Sebagai negara padang gurun, wisata unta menjadi salah satu yang khas dan begitu diminati oleh turis. (AP/Ashley Landis)

Wisata unta telah mengalami peningkatan jumlah penumpang unta setiap hari. (AP/Ashley Landis)

Biasanya hanya ada 20 wisatawan pada jam kerja dan 50 kunjungan di akhir pekan. Tapi semenjak Piala Dunia, kunjungan wisata naik jadi 500 orang di pagi hari dan 500 lagi di malam hari. (AP/Ashley Landis)

Unta-unta mulai beroperasi mulai 4.30 subuh waktu setempat hingga matahari terbenam. (AP/Ashley Landis)

Meski hepi karena banyak turis, tapi Unta-unta ini dinyatakan kelelahan fisik karena hanya memiliki sedikit waktu istirahat. (AP/Ashley Landis)

Banyaknya antrean turis membuat unta tidak istirahat kalau belum mengangkut 20 turis. Bahkan ada unta-unta yang dipaksa terus berkeliling tanpa henti untuk melayani 40 turis. (AP/Ashley Landis)

Wisata unta pun mendapat kecaman dari PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) sebuah organisasi nonprofit yang membela hak-hak hewan. (AP/Ashley Landis)

Kata PETA ada sisi kelam dari bisnis wisata hewan seperti keledai dan unta. Saat unta-unta ini sudah terluka parah, mereka tidak akan dikirim ke penampungan tapi pembantaian. (AP/Ashley Landis)

Qatar telah menerima lebih dari 1 juta turis dari Piala Dunia 2022. Sebagai negara padang gurun, wisata unta menjadi salah satu yang khas dan begitu diminati oleh turis. (AP/Ashley Landis)
Wisata unta telah mengalami peningkatan jumlah penumpang unta setiap hari. (AP/Ashley Landis)
Biasanya hanya ada 20 wisatawan pada jam kerja dan 50 kunjungan di akhir pekan. Tapi semenjak Piala Dunia, kunjungan wisata naik jadi 500 orang di pagi hari dan 500 lagi di malam hari. (AP/Ashley Landis)
Unta-unta mulai beroperasi mulai 4.30 subuh waktu setempat hingga matahari terbenam. (AP/Ashley Landis)
Meski hepi karena banyak turis, tapi Unta-unta ini dinyatakan kelelahan fisik karena hanya memiliki sedikit waktu istirahat. (AP/Ashley Landis)
Banyaknya antrean turis membuat unta tidak istirahat kalau belum mengangkut 20 turis. Bahkan ada unta-unta yang dipaksa terus berkeliling tanpa henti untuk melayani 40 turis. (AP/Ashley Landis)
Wisata unta pun mendapat kecaman dari PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) sebuah organisasi nonprofit yang membela hak-hak hewan. (AP/Ashley Landis)
Kata PETA ada sisi kelam dari bisnis wisata hewan seperti keledai dan unta. Saat unta-unta ini sudah terluka parah, mereka tidak akan dikirim ke penampungan tapi pembantaian. (AP/Ashley Landis)