Situasi di China Jelang Penghapusan Aturan Karantina Bagi Pelancong

Warga berswafoto di luar toko roti populer di Beijing, Rabu (28/12/2022). China mengatakan akan melanjutkan penerbitan paspor untuk pariwisata sebagai langkah besar menjauh dari kontrol anti-virus yang mengisolasi negara itu selama hampir tiga tahun. AP/Ng Han Guan
Pengumuman penghapusan aturan karantina itu disampaikan oleh Komisi Kesehatan Nasional China setelah hampir tiga tahun menerapkan aturan ketat bagi traveler dari luar negeri untuk mencegah penyebaran COVID-19. Langkah itu dilakukan setelah status COVID-19 diturunkan dari tingkat teratas penyakit menular, Kelas A, ke tingkat kedua Kelas B. AP/Ng Han Guan
Setelah kebijakan penghapusan syarat karantina itu dihapus, dinyatakan traveler yang ingin masuk ke China hanya memerlukan tes PCR yang dilakukan 48 jam sebelum penerbangan ke negara tersebut. Mereka menyatakan kebijakan tersebut adalah langkah terbaru Beijing untuk melonggarkan rezim nol COVID-nya. AP/Ng Han Guan
Sejak Maret 2020, semua penumpang yang tiba di China harus menjalani kewajiban karantina sampai dengan dua minggu. Setelah itu, waktu karantina ditingkatkan menjadi tiga minggu. Langkah-langkah tersebut dinilai sangat mengganggu pariwisata internasional dan perjalanan bisnis yang pada akhirnya membebani pertumbuhan ekonomi China. AP/Ng Han Guan
Tak hanya itu, akibat kondisi hotel karantina yang tidak merata, pembatasan visa yang ketat, dan harga tiket pesawat yang tinggi yang disebabkan oleh rute internasional yang sangat berkurang juga memicu eksodus massal ekspatriat dari negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir. AP/Emily Wang Fujiyama
Namun awal tahun ini, China sedikit melonggarkan pembatasan visa dengan mengizinkan kerabat langsung warga negara China untuk mengajukan visa reuni keluarga. AP/Emily Wang Fujiyama
Penumpang yang memakai masker tiba di terminal bandara Ibukota di Beijing. Keputusan China untuk mengakhiri karantina bagi pelancong dari luar negeri sebagai langkah penting untuk menghidupkan kembali aktivitas bisnis yang merosot disambut baik. AP/Ng Han Guan