Jalan-jalan ke Pasar Lama Tangerang, Singgahlah di Sate H. Ishak nan Legendaris

Kawasan Pasar Lama Tangerang sohor dengan stret food-nya. Kawasan ini menyuguhkan jajanan kekinian yang menarik dan viral. Yang klasik juga ada. 

Di tengah gempuran jajanan kekinian, unik, dan viral, ada satu yang tidak boleh dilewatkan. Yakni, Sate H. Ishak. Sate ada di sana  sejak 75 tahun lalu. Bukan sekadar bertahan, sate ini selalu penuh pengunjung.  

Warung sate ini buka sejak pukul 14.30 WIB, lebih cepat dari hiruk pikuk banyak jajanan Pasar Lama yang baru buka di sekitar pukul 16.00 WIB. Sebelum dibuka, pelanggan sudah ramai mengantre.  

Menunya cukup beragam, ada daging ayam, telur, ati, ampela, kulit, hingga telur muda atau uritan. Sedangkan untuk harganya variatf berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu.  

Setiap harinya Sate H. Ishak menjual 5 ribu hingga 6 ribu tusuk di hari biasa, tetapi untuk akhir pekan atau hari libur bisa menghabiskan sekitar 8 ribu tusuk perharinya.  

Walaupun menjual banyak tusuk per-harinya, tetapi terdapat beberapa menu sate yang terbatas setiap harinya.  

Tekstur telur yang lembut, ditambah bumbu kacang yang kaya rasa, lumer dan menyatu di mulut para pelanggan yang mencicipi kuliner tersebut. Sebuah hidangan unik yang jarang ditemui pada pedagang sate lainnya.  

Sayangnya, kendati memiliki cita rasa sambal kacang yang nikmat, tetapi sambal merah yang tersedia di sini tak cukup pedas. 

Ini dia penampakan satenya, menggiurkan bukan?  

Kawasan Pasar Lama Tangerang sohor dengan stret food-nya. Kawasan ini menyuguhkan jajanan kekinian yang menarik dan viral. Yang klasik juga ada. 
Di tengah gempuran jajanan kekinian, unik, dan viral, ada satu yang tidak boleh dilewatkan. Yakni, Sate H. Ishak. Sate ada di sana  sejak 75 tahun lalu. Bukan sekadar bertahan, sate ini selalu penuh pengunjung.  
Warung sate ini buka sejak pukul 14.30 WIB, lebih cepat dari hiruk pikuk banyak jajanan Pasar Lama yang baru buka di sekitar pukul 16.00 WIB. Sebelum dibuka, pelanggan sudah ramai mengantre.  
Menunya cukup beragam, ada daging ayam, telur, ati, ampela, kulit, hingga telur muda atau uritan. Sedangkan untuk harganya variatf berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu.  
Setiap harinya Sate H. Ishak menjual 5 ribu hingga 6 ribu tusuk di hari biasa, tetapi untuk akhir pekan atau hari libur bisa menghabiskan sekitar 8 ribu tusuk perharinya.  
Walaupun menjual banyak tusuk per-harinya, tetapi terdapat beberapa menu sate yang terbatas setiap harinya.  
Tekstur telur yang lembut, ditambah bumbu kacang yang kaya rasa, lumer dan menyatu di mulut para pelanggan yang mencicipi kuliner tersebut. Sebuah hidangan unik yang jarang ditemui pada pedagang sate lainnya.  
Sayangnya, kendati memiliki cita rasa sambal kacang yang nikmat, tetapi sambal merah yang tersedia di sini tak cukup pedas. 
Ini dia penampakan satenya, menggiurkan bukan?