Pawai Ogoh-ogoh Semarakkan CFD di Bundaran HI

Tepat jam 07.00 WIB rombongan arak-arakan mulai berangkat dari depan Kantor Kementerian ESDM ke arah Jalan M.H. Thamrin dan menuju Bundaran HI.
Terlihat banyak jenis ogoh-ogoh yang diarak sambil diiringi musik tradisional Bali. Tak hanya itu, arak-arakan ini juga dipadukan oleh kesenian khas Betawi, yakni ondel-ondel.
Arak-arakan kali ini dihiasi oleh masyarakat baik tua-muda turut meramaikan. Mereka mengenakan atribut dan pakaian khas Bali, seperti kebaya khas Bali hingga udeng, yakni penutup kepala.
Kehadiran arak-arakan ini jadi hiburan tersendiri bagi masyarakat yang sedang berolahraga. Banyak dari mereka asyik menonton hingga mengabadikan momen ini sambil berolahraga.
Sesekali ogoh-ogoh berhenti untuk membuat tarian, tarian tersebut seakan menggoyangkan patung yang dipanggul secara bersama-sama.
Arak-arakan ogoh-ogoh ini biasanya jadi perayaan umum jelang Hari Raya Nyepi di Bali tiap tahunnya.
Ogoh-ogoh sendiri merupakan patung dari bahan ringan yang menggambarkan wajah raksasa, simbol Sang Butha alias setan.
Namun, wujud ogoh-ogoh dapat ditafsirkan secara bebas. Ada yang membuatnya sebagai wujud raksasa perkasa, raksasa kemayu atau raksasa setengah binatang.