Potret Kampung Mati di Tengah Hutan Jogja

Sebutan Kampung Mati disematkan masyarakat untuk Dusun Watu Belah, Kelurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sebutan ini muncul bukan tanpa alasan. Dahulu, area kampung yang berada di tengah hutan kawasan perbukitan Menoreh itu dihuni oleh sedikitnya tujuh kepala keluarga (KK).
Lambat laun, mereka memutuskan pergi meninggalkan wilayah tersebut. Eksodus itu membuat kampung ini menjadi sepi dan seakan mati dari geliat aktivitas manusia.
Tak sepenuhnya senyap. Keluarga beranggotakan empat orang, yakni pasangan suami-istri Sumiran (49) dan Sugiati (50) serta dua anaknya Agus Sarwanto (23) dan Dewi Septiani (10) itupun menjadi penghuni terakhir Kampung Mati.
Keluarga ini telah menetap di Kampung Mati sejak 24 tahun silam.
Untuk makan dan minum keluarga ini mengandalkan sumber daya alam yang memang masih banyak ditemukan di perbukitan Menoreh. Seperti sumber air bersih, sayur mayur, buah-buahan hingga hewan.