Potret Lais, Atraksi Ekstrem dari Tatar Sunda

Lais merupakan seni atraksi, di atas sebuah tali tambang yang diikat di antara dua bambu dengan tinggi belasan meter (Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Lais adalah sebuah seni tradisional, yang terbilang ekstrem. Sebab, aksi yang dilakukan dalam kesenian Lais, termasuk berbahaya dan tanpa menggunakan pengaman sedikitpun (Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Cara bermainnya, seorang anak lelaki akan memanjat tiang bambu tersebut, dan melenggak-lenggok di atasnya tanpa takut (Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Foto Potrait seniman akrobatik Lais Aki Ahudin (kiri) dan Suhada (kanan) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Dikutip dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Garut, tiang bambu yang menjadi penyangga dua tali itu diketahui memiliki tinggi 10-13 meter (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Dengan jarak satu sama lain sekitar 6 meter, atraksi tersebut diiringi dengan berbagai tabuh-tabuhan seperti dogdog, terompet, kendang, kempul dan ditambah seorang bodor/lawak yang secara langsung berdialog dengan pemain Lais (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Kesenian Lais ini, masih lestari sampai sekarang. Para pelestari seni tradisional ini, masih sering dipanggil untuk mengisi acara hajatan. Meskipun terus-menerus digerus zaman, tapi mereka masih ada dan tetap bertumbuh (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Lais merupakan seni atraksi, di atas sebuah tali tambang yang diikat di antara dua bambu dengan tinggi belasan meter (Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Lais adalah sebuah seni tradisional, yang terbilang ekstrem. Sebab, aksi yang dilakukan dalam kesenian Lais, termasuk berbahaya dan tanpa menggunakan pengaman sedikitpun (Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Cara bermainnya, seorang anak lelaki akan memanjat tiang bambu tersebut, dan melenggak-lenggok di atasnya tanpa takut (Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Foto Potrait seniman akrobatik Lais Aki Ahudin (kiri) dan Suhada (kanan) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Dikutip dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Garut, tiang bambu yang menjadi penyangga dua tali itu diketahui memiliki tinggi 10-13 meter (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Dengan jarak satu sama lain sekitar 6 meter, atraksi tersebut diiringi dengan berbagai tabuh-tabuhan seperti dogdog, terompet, kendang, kempul dan ditambah seorang bodor/lawak yang secara langsung berdialog dengan pemain Lais (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Kesenian Lais ini, masih lestari sampai sekarang. Para pelestari seni tradisional ini, masih sering dipanggil untuk mengisi acara hajatan. Meskipun terus-menerus digerus zaman, tapi mereka masih ada dan tetap bertumbuh (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)