Atomic Bomb Dome atau kubah bom atom yang merupakan bagian dari taman perdamaian Hiroshima. Gedung ini dibiarkan begitu saja untuk memperlihatkan efek bom atom. Gedung ini berjarak sekitar 160 meter dari pusat ledakan (hypocenter) (Foto: Getty Images)
Bagian Taman Monumen Perdamaian Hiroshima di bawah. Atas adalah momen setelah ledakan atom (Foto: Reuters)
Setelah puluhan tahun, bom atom Hiroshima mengakhiri perang karena Jepang tidak akan pernah menyatakan kata menyerah sebelum kejadian ini (Foto: Reuters)
Dalam film Oppenheimer, kita diberitahu kisah tentang seorang fisikawan Amerika Serikat bernama J. Robert Oppenheimer yang mengembangkan bom atom, cikal bakal penghancur kota di Jepang ini (Foto: Istimewa/Reuters)
Oppenheimer berdurasi tiga jam. Traveler yang menontonnya malah tidak akan diberi potongan keadaan Kota Hiroshima dan Nagasaki setelah dibom atom (Foto: Istimewa/Reuters)
Dalam film Oppenheimer, traveler hanya akan diberitahu bahwa Kota Hiroshima telah dibom atom dengan menewaskan ratusan ribu orang di hari pertama (Foto: Istimewa/Reuters)
Korban bom atom ciptaan Oppenheimer tak hanya terjadi di hari ledakan, di hari berikutnya banyak orang Hiroshima dan Nagasaki yang meninggal akibat radiasi atau luka oleh bom (Foto: Istimewa/Reuters)
Kota Hiroshima luluh lantah oleh bom atom Oppenheimer dan foto di bawah adalah suasana setelah 70 tahun (Foto: Istimewa/Reuters)
Saat bom atom ciptaan Oppenheimer diledakkan (Foto: Istimewa/Reuters)
Di Museum ini Anda bisa melihat bagaimana proses pemilihan Hiroshima sebagai target ledakan bom atom oleh AS, situasi di Hiroshima sebelum dan sesudah ledakan maha dahsyat, kondisi gedung-gedung saat terkena bom, dan penderitaan para korban (Foto: Dadan Kuswaraharja/detikcom)
Untuk mengingatkan masyarakat Jepang dan dunia mengenai betapa mengerikannya bom atom, Jepang membangun Hiroshima Peace Memorial Park (Taman Monumen Perdamaian Hiroshima) (Foto: Dadan Kuswaraharja/detikcom)