Kerja Keras Menghijaukan Kembali Laut Baltik

Demi memulihkan tanaman lamun, proyek restorasi lamun SeaStore di Kiel yang dijalankan oleh pusat penelitian kelautan GEOMAR Helmholtz adalah salah satu yang pertama berupaya keras melestarikan lamun.
Tepat di lepas pantai Kiel di Jerman Utara, penyelam scuba menggali pucuk lamun lengkap hingga akar. Dengan hati-hati mereka mengibaskan sisa sedimen dan menempatkannya di kantong kuning.
Salah satu penyelam memegang tali, beberapa menggunakannya sebagai navigasi di dalam air keruh.
Kembali ke darat, tanaman lamun ini dimasukkan ke dalam kotak pendingin sebelum dipindahkan ke perairan tandus untuk menanamkannya kembali.
Mereka berharap upaya kerja keras ini dapat memulihkan padang lamun di Laut Baltik demi masa depan dan membantu mengurangi efek perubahan iklim.
Lamun menyimpan lebih dari dua kali lebih banyak karbon dioksida (CO2) daripada hutan. Tanaman ini pun membantu tumbuh kembang ikan dan melindungi pantai dari erosi.
Eropa sendiri kehilangan sepertiga wilayah lamun antara tahun 1860-an dan 2016. Hal ini membuat karbon tidak terserap dan mempercepat pemanasan global.
GEOMAR pun meneliti seberapa tahan lamun terhadap kenaikan suhu. Tidak seperti ikan, lamun tidak dapat bermigrasi ke iklim yang dingin saat lautan menghangat.
Menggunakan pendekatan saat ini, dibutuhkan setengah juta penyelam untuk menanam pucuk lamun selama 12 jam sehari selama satu tahun penuh untuk mengembalikan semua lamun yang hilang di Laut Baltik.
Meski begitu, upaya dan kerja keras ini hanya menyumbang sebagian kecil dari emisi di Jerman.
Demi memulihkan tanaman lamun, proyek restorasi lamun SeaStore di Kiel yang dijalankan oleh pusat penelitian kelautan GEOMAR Helmholtz adalah salah satu yang pertama berupaya keras melestarikan lamun.
Tepat di lepas pantai Kiel di Jerman Utara, penyelam scuba menggali pucuk lamun lengkap hingga akar. Dengan hati-hati mereka mengibaskan sisa sedimen dan menempatkannya di kantong kuning.
Salah satu penyelam memegang tali, beberapa menggunakannya sebagai navigasi di dalam air keruh.
Kembali ke darat, tanaman lamun ini dimasukkan ke dalam kotak pendingin sebelum dipindahkan ke perairan tandus untuk menanamkannya kembali.
Mereka berharap upaya kerja keras ini dapat memulihkan padang lamun di Laut Baltik demi masa depan dan membantu mengurangi efek perubahan iklim.
Lamun menyimpan lebih dari dua kali lebih banyak karbon dioksida (CO2) daripada hutan. Tanaman ini pun membantu tumbuh kembang ikan dan melindungi pantai dari erosi.
Eropa sendiri kehilangan sepertiga wilayah lamun antara tahun 1860-an dan 2016. Hal ini membuat karbon tidak terserap dan mempercepat pemanasan global.
GEOMAR pun meneliti seberapa tahan lamun terhadap kenaikan suhu. Tidak seperti ikan, lamun tidak dapat bermigrasi ke iklim yang dingin saat lautan menghangat.
Menggunakan pendekatan saat ini, dibutuhkan setengah juta penyelam untuk menanam pucuk lamun selama 12 jam sehari selama satu tahun penuh untuk mengembalikan semua lamun yang hilang di Laut Baltik.
Meski begitu, upaya dan kerja keras ini hanya menyumbang sebagian kecil dari emisi di Jerman.