Gletser Menyusut Drastis, Ancam Ekosistem di Pegunungan Alpen

Selama beberapa dekade, wilayah pegunungan Alpen di Eropa terdapat gletser yang cukup melimpah sehingga banyak resor ski beroperasi di atas salju dan es.
Namun akibat perubahan iklim yang disebabkan manusia, gletser mulai menyusut dari tahun ke tahun. Masa depan ekosistem pegunungan pun menjadi korbannya.
Gletser atau salju dan es yang memadat selama berabad-abad menghilang dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.
Gletser Swiss telah kehilangan 10% volumenya hanya dalam dua tahun, dan beberapa gletser diperkirakan akan hilang seluruhnya dalam beberapa tahun mendatang.
Di gletser Freigerferner, Austria, udara hangat memperburuk pencairan membuat gletser terbelah menjadi dua dan berlubang. Begitu pula yang terjadi di gletser Gaisskarferner.
Andrea Fischer, ahli glasiologi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria, mengatakan tingkat hilangnya gletser dapat memberi tahu dunia lebih banyak tentang kondisi iklim global, dan betapa mendesaknya pengendalian pemanasan yang disebabkan oleh manusia.
Dilansir dari Nationalgeographic, Penelitian lingkungan terbaru kolaborasi University of Leeds dan University of Essex di Inggris mengungkapkan pencairan gletser dapat mengancam keanekaragaman hayati di Pegunungan Alpen.
Dijelaskan, invertebrata yang meliputi lalat batu, lalat midge, dan cacing pipih, yang hidup di sungai air lelehan yang dingin di Pegunungan Alpen Eropa akan menghadapi kehilangan habitat yang meluas. Invertebrata itu memainkan peran kunci dalam siklus nutrisi dan transfer bahan organik ke ikan, amfibi, burung, dan mamalia di ekosistem Alpen yang lebih luas.
Banyak spesies cenderung terbatas pada habitat dingin yang hanya akan bertahan lebih tinggi di pegunungan, dan daerah ini juga cenderung mengalami tekanan dari industri ski dan pariwisata atau dari pengembangan pembangkit listrik tenaga air.