Penjara Tersadis Batavia, Tahanan Harus Saling Bunuh untuk Hidup

Inilah Pulau Onrust di Kepulauan Seribu, utara Jakarta. Pulau ini menjadi saksi bisu sejarah kelam penjajahan Belanda dan Jepang. (bonauli/detikcom)

Di ujung pulau ini ada sebuah penjara yang digunakan oleh Belanda dan Jepang untuk mengasingkan pemberontak dan tahanan politik. (bonauli/detikcom)

Semenjak tragedi pengemboman Kapal Zeven Provincien, pulau ini ditutup untuk umum (tadinya pulau ini pelabuhan) dan dijaga oleh 150 tentara dari Batalyon 11 di bawah pimpinan Kapten van Riet. (bonauli/detikcom)

Dulu tak semua tahanan berada di penjara kecil ini. Mereka ditempatkan di barak-barak karantina haji yang tersebar di Onrust. (bonauli/detikcom)

Selama masa penjajahan, tahanan diberi peraturan sadis dan kejam. Tak ayal, banyak tahanan meninggal di sana. Wisatawan yang berkunjung bisa merasakan aura mistis saat berada di penjara. (bonauli/detikcom)

Berikut beberapa peraturan sadis yang diberikan oleh Belanda: Jika tahanan lewat di ruang terbuka, ditembak tanpa peringatan. Membuat ribut atau tertawa keras, sebuah granat tangan dilempar ke barak.  (bonauli/detikcom)

Setelah Belanda, Jepang juga menjadikan Onrust sebagai pulau tahanan. Peraturannya tak kalah kejam, ada yang namanya sistem gladiator. (bonauli/detikcom)

Sistem gladiator ini dilakukan di sebuah kolam silinder yang berukuran sekitar 2 meter. Sampai saat ini. Tahanan harus bertarung satu lawan satu sampai salah satu di antaranya meninggal. Pembunuhan ini sengaja dilakukan untuk mengurangi jumlah tahanan yang terus bertambah.  (bonauli/detikcom)

Inilah Pulau Onrust di Kepulauan Seribu, utara Jakarta. Pulau ini menjadi saksi bisu sejarah kelam penjajahan Belanda dan Jepang. (bonauli/detikcom)
Di ujung pulau ini ada sebuah penjara yang digunakan oleh Belanda dan Jepang untuk mengasingkan pemberontak dan tahanan politik. (bonauli/detikcom)
Semenjak tragedi pengemboman Kapal Zeven Provincien, pulau ini ditutup untuk umum (tadinya pulau ini pelabuhan) dan dijaga oleh 150 tentara dari Batalyon 11 di bawah pimpinan Kapten van Riet. (bonauli/detikcom)
Dulu tak semua tahanan berada di penjara kecil ini. Mereka ditempatkan di barak-barak karantina haji yang tersebar di Onrust. (bonauli/detikcom)
Selama masa penjajahan, tahanan diberi peraturan sadis dan kejam. Tak ayal, banyak tahanan meninggal di sana. Wisatawan yang berkunjung bisa merasakan aura mistis saat berada di penjara. (bonauli/detikcom)
Berikut beberapa peraturan sadis yang diberikan oleh Belanda: Jika tahanan lewat di ruang terbuka, ditembak tanpa peringatan. Membuat ribut atau tertawa keras, sebuah granat tangan dilempar ke barak.  (bonauli/detikcom)
Setelah Belanda, Jepang juga menjadikan Onrust sebagai pulau tahanan. Peraturannya tak kalah kejam, ada yang namanya sistem gladiator. (bonauli/detikcom)
Sistem gladiator ini dilakukan di sebuah kolam silinder yang berukuran sekitar 2 meter. Sampai saat ini. Tahanan harus bertarung satu lawan satu sampai salah satu di antaranya meninggal. Pembunuhan ini sengaja dilakukan untuk mengurangi jumlah tahanan yang terus bertambah.  (bonauli/detikcom)