Namanya Pulau Kayangan, tapi Dalamnya Begini

Pulau Cipir memiliki nama asli Pulau Kuyper. Pulau ini bertetangga dengan Pulau Onrust. (bonauli/detikcom)

Pulau ini dijadikan sebagai salah satu situs cagar budaya. Ini adalah loket masuk Pulau Cipir.  (bonauli/detikcom)

Masa lalu Pulau Kayangan ini cukup menyeramkan. Dulu pulau ini memiliki rumah sakit untuk merawat jemaah haji atau anak buah kapal (ABK) yang sakit. (bonauli/detikcom)

Pada 1911 terjadi pandemi leptospirosis, sehingga kapal yang ingin bersandar di Tanjung Priok harus terlebih dahulu cek kesehatan di Pulau Cipir dan Onrust. (bonauli/detikcom)

Jemaah haji yang sakit akan dirawat di barak-barak rumah sakit selama dua minggu. (bonauli/detikcom)

Menurut cerita orang setempat, jemaah yang tidak bisa membayar rumah sakit akan dijadikan pekerja paksa. (bonauli/detikcom)

Tak hanya seram di zaman Belanda. Menurut kepercayaan setempat, Jepang menjadikan Cipir sebagai tempat eksekusi. (bonauli/detikcom)

Tak seperti Onrust, reruntuhan bangunan di Pulau Cipir masih memiliki keadaan yang lebih baik. (bonauli/detikcom)

Pulau ini juga punya warung, jadi pengunjung yang kemping tak perlu khawatir soal makan dan minum. (bonauli/detikcom)

Ini adalah salah satu meriam peninggalan Belanda. (bonauli/detikcom)

Pulau Cipir memiliki nama asli Pulau Kuyper. Pulau ini bertetangga dengan Pulau Onrust. (bonauli/detikcom)
Pulau ini dijadikan sebagai salah satu situs cagar budaya. Ini adalah loket masuk Pulau Cipir.  (bonauli/detikcom)
Masa lalu Pulau Kayangan ini cukup menyeramkan. Dulu pulau ini memiliki rumah sakit untuk merawat jemaah haji atau anak buah kapal (ABK) yang sakit. (bonauli/detikcom)
Pada 1911 terjadi pandemi leptospirosis, sehingga kapal yang ingin bersandar di Tanjung Priok harus terlebih dahulu cek kesehatan di Pulau Cipir dan Onrust. (bonauli/detikcom)
Jemaah haji yang sakit akan dirawat di barak-barak rumah sakit selama dua minggu. (bonauli/detikcom)
Menurut cerita orang setempat, jemaah yang tidak bisa membayar rumah sakit akan dijadikan pekerja paksa. (bonauli/detikcom)
Tak hanya seram di zaman Belanda. Menurut kepercayaan setempat, Jepang menjadikan Cipir sebagai tempat eksekusi. (bonauli/detikcom)
Tak seperti Onrust, reruntuhan bangunan di Pulau Cipir masih memiliki keadaan yang lebih baik. (bonauli/detikcom)
Pulau ini juga punya warung, jadi pengunjung yang kemping tak perlu khawatir soal makan dan minum. (bonauli/detikcom)
Ini adalah salah satu meriam peninggalan Belanda. (bonauli/detikcom)