Mengintip Bangunan Cagar Budaya Toko Merah di Kota Tua

Bangunan Toko Merah sekarang dibuka sebagian karena dibuat kafe bernama RODE Winkel di dalamnya. Masuk ke dalam area kafe, traveler akan disambut oleh nuansa mewah khas kolonial. (Weka Kanaka/detikcom)

Pintu besar, cat berwarna emas, hingga karpet di tangga pun menunjukkan tempat ini memiliki aksen Eropa. Tak salah memang, karena dulunya bangunan ini dibuat oleh petinggi VOC yakni Gustaff Willem Baon van Imhoff pada 1730, sebelum ia menjabat sebagai Gubernur VOC pada 1743-1750. (Weka Kanaka/detikcom)

Tak hanya itu, pada area kafe pun terlihat sangat menawan dengan arsitektur dan warna yang sangat hidup. Ditambah meja marmer serta kursi kayu menambah kesan vintage tempat ini. (Weka Kanaka/detikcom)

Sebagian bangunannya pun tampak cukup natural, dengan kondisi beberapa tembok yang tampak gompal. Sehingga membuat suasana vintage cukup terasa. (Weka Kanaka/detikcom)

Berkunjung ke sini, traveler pun bisa hunting foto. Salah satu yang mungkin akan estetik adalah berfoto di tangga dengan latar belakang jendela besar beserta lampu gantung klasik. (Weka Kanaka/detikcom)

Sudah mengeksplor, traveler juga bisa menikmati hidangan di kafe. Tersedia aneka minuman sejenis kopi, teh, hingga ice blend. Adapun, untuk makanan tersedia aneka makanan khas Indonesia seperti nasi goreng kampung hingga iga bakar Maranggi. (Weka Kanaka/detikcom)

Bangunan Toko Merah sekarang dibuka sebagian karena dibuat kafe bernama RODE Winkel di dalamnya. Masuk ke dalam area kafe, traveler akan disambut oleh nuansa mewah khas kolonial. (Weka Kanaka/detikcom)
Pintu besar, cat berwarna emas, hingga karpet di tangga pun menunjukkan tempat ini memiliki aksen Eropa. Tak salah memang, karena dulunya bangunan ini dibuat oleh petinggi VOC yakni Gustaff Willem Baon van Imhoff pada 1730, sebelum ia menjabat sebagai Gubernur VOC pada 1743-1750. (Weka Kanaka/detikcom)
Tak hanya itu, pada area kafe pun terlihat sangat menawan dengan arsitektur dan warna yang sangat hidup. Ditambah meja marmer serta kursi kayu menambah kesan vintage tempat ini. (Weka Kanaka/detikcom)
Sebagian bangunannya pun tampak cukup natural, dengan kondisi beberapa tembok yang tampak gompal. Sehingga membuat suasana vintage cukup terasa. (Weka Kanaka/detikcom)
Berkunjung ke sini, traveler pun bisa hunting foto. Salah satu yang mungkin akan estetik adalah berfoto di tangga dengan latar belakang jendela besar beserta lampu gantung klasik. (Weka Kanaka/detikcom)
Sudah mengeksplor, traveler juga bisa menikmati hidangan di kafe. Tersedia aneka minuman sejenis kopi, teh, hingga ice blend. Adapun, untuk makanan tersedia aneka makanan khas Indonesia seperti nasi goreng kampung hingga iga bakar Maranggi. (Weka Kanaka/detikcom)