Melihat Perayaan Epifani di Brazil

Bastiao, badut dari Folia de Reis, tampil pada perayaan Epifani dalam kunjungan Anak Kristus, di Rio das Almas, kawasan pedesaan Joao Pinheiro, negara bagian Minas Gerais, Brasil, Jumat (5/1/2024).
Selain Hari Epifani, terdapat sejumlah penyebutan lain seperti Hari Tiga Raja, Hari Raya Penampakan Tuhan, dan Theophany.
Secara filosofi, Hari Epifani adalah sebuah perenungan dalam kelanjutan kisah hidup Yesus setelah kelahiran. Kata epifani secara harfiah berasal dari bahasa Yunani yang berarti mencolok.
Epifani dalam perspektif Gereja Barat diperingati sebagai kedatangan orang-orang Majus dari Timur atau kadang kala disebut Tiga Raja. Tiga Raja tersebut adalah tokoh yang mengunjungi Yesus yang lahir dan sebagai perantara kebesaranNya sebagai Anak Allah bagi seluruh dunia.
Sedangkan dalam perspektif Gereja Timur, epifani diperingati untuk pembaptisan Yesus Kristus oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan. Peristiwa itu kemudian sebagai penegasan Yesus Kristus memulai perjalananNya untuk menyelamat dunia sebagai Anak Allah.
Pada awal Kristenisasi, perayaan Hari Epifani dirayakan pada 6 Januari dengan memperingati empat momen sekaligus. Empat momen tersebut adalah kelahiran Yesus, kedatangan orang-orang majus, pembaptisan Tuhan, dan pernikahan di Kana.
Diperingatinya Hari Epifani sebagai ritual sakral atas penampakan martabat ilahi Yesus sebagai Putera Allah dan Penebus dunia (KGK art. 528).
Perayaan tersebut juga menegaskan kepada umatNya agar merenungkan bahwa Allah berkenan menampakkan kemuliaanNya kepada manusia.
Selain itu manusia, yang dilambangkan orang-orang majus, menanggapi pewahyuan tersebut dengan penuh iman dan kasih.