Foto Dunia yang Hilang dan Tak Terlihat di Mozambik

Penjelajah Dr Julian Bayliss, seorang ahli ekologi dan ilmuwan konservasi menceritakan kisahnya dalam menemukan ekosistem baru. Dia melihatnya pada tahun 2012 melalui citra satelit, sebuah hutan hujan yang tidak terganggu di dalam gunung berkawah. Namanya adalah Gunung Lico, di utara Mozambik.

Dia melihat Gunung Lico sebagai gundukan seperti gunung berapi, menjulang tajam ke atas (dinding kawahnya setinggi 700 meter di beberapa bagian, dan terjal), dengan sepetak hutan hijau tua di dalam bagian dalam yang berbentuk cekungan.

Lima tahun kemudian, setelah mengumpulkan tim ilmuwan, naturalis, dan peneliti, Dr Bayliss terbang ke Mozambik. Ia berbicara dengan masyarakat lokal di sekitar kaki Gunung Lico dan diberitahu bahwa sejauh yang mereka tahu tidak ada orang yang pernah mendaki gunung tersebut.

Tim ini melakukan pendakian yang sangat sulit dan menemukan hutan yang penuh dengan jejak hewan, kupu-kupu, dan burung. Secara misterius, kelompok ini juga menemukan beberapa pot terbalik di sumber sungai, yang menunjukkan bahwa pot-pot tersebut mungkin merupakan persembahan spiritual dari seorang dukun untuk menjaga agar air tetap mengalir ke pemukiman di bawahnya.

Penjelajah Dr Julian Bayliss, seorang ahli ekologi dan ilmuwan konservasi menceritakan kisahnya dalam menemukan ekosistem baru. Dia melihatnya pada tahun 2012 melalui citra satelit, sebuah hutan hujan yang tidak terganggu di dalam gunung berkawah. Namanya adalah Gunung Lico, di utara Mozambik.
Dia melihat Gunung Lico sebagai gundukan seperti gunung berapi, menjulang tajam ke atas (dinding kawahnya setinggi 700 meter di beberapa bagian, dan terjal), dengan sepetak hutan hijau tua di dalam bagian dalam yang berbentuk cekungan.
Lima tahun kemudian, setelah mengumpulkan tim ilmuwan, naturalis, dan peneliti, Dr Bayliss terbang ke Mozambik. Ia berbicara dengan masyarakat lokal di sekitar kaki Gunung Lico dan diberitahu bahwa sejauh yang mereka tahu tidak ada orang yang pernah mendaki gunung tersebut.
Tim ini melakukan pendakian yang sangat sulit dan menemukan hutan yang penuh dengan jejak hewan, kupu-kupu, dan burung. Secara misterius, kelompok ini juga menemukan beberapa pot terbalik di sumber sungai, yang menunjukkan bahwa pot-pot tersebut mungkin merupakan persembahan spiritual dari seorang dukun untuk menjaga agar air tetap mengalir ke pemukiman di bawahnya.