Terhipnotis Eksotisme Alam Sumba Timur, Bikin Nggak Mau Pulang

Inilah salah satu buktinya keindahan alam disana saat matahari tenggelam. Pulau Sumba terdiri dari empat kabupaten: Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Sumba Timur.
Salah satu tempat dimana kita masih bisa melihat masyarakat mempertahankan tradisi Sumba Timur yaitu Kampung Adat Kampung Raja Prailiu dan Kampung Adat Padadita.
Kampung Adat Raja Prailiu dan Kampung Adat Padadita masih mempertahankan rumah-rumah adat yang diistilahkan sebagai Uma Mbatang atau Uma Hori. Rumah dengan atap berbentuk menara itu terbuat dari bahan alami seperti kayu, bambu, dan ilalang. Rumah-rumah adat ini terdiri dari tiga bagian. Bagian bawah tanah diartikan sebagai rumah orang mati, bagian tengah sebagai rumah untuk hidup, dan atap sebagai rumah para dewa.
Hal ini juga bisa terlihat dari motif kain tenun yang beragam dan menggambarkan kehidupan masyarakat Sumba. Tenun Sumba dibuat dengan cara traditional. Setiap kain tenun Sumba sarat dengan filosofi. Hal ini terlihat dari motif kain tenun yang beragam dan menggambarkan kehidupan masyarakat Sumba.
Sebelum dikenalnya mata uang, kain tenun Sumba turut dimanfaatkan sebagai alat untuk barter. Sebab pada masa itu, setiap orang Sumba harus memiliki kain tenun. Barternya pun biasanya dengan sejumlah hewan ternak seperti kuda, sapi, hingga kerbau.
Wisata alam di Sumba Timur didominasi perbukitan savana dan pantai berpasir putih yang indah. Salah satu perbukitan yang paling ekostis di Sumba Timur adalah Bukit Warinding sedangkan untuk pantainya yaitu Pantai Puru Kambera dan Pantai Walakiri dengan fenomena "Dancing Tree". Bukit Warinding berada di bagian Timur Sumba, tepatnya di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai atau sekitar 25 kilometer dari Kota Waingapu. Bukit Warinding kala menawarkan pemandangan alam yang indah dengan hamparan savana.
Pantai Walakiri terletak di wilayah Watumbaka, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pantai Walakiri menawarkan pemandangan yang sangat indah, menenangkan dan eksotis. Pantainya yang putih bersih dan birunya laut memanjakan mata.
Pantai Puru Kambera di Desa Mondu, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, menawarkan pemandangan yang indah. Pantai ini terletak 29 kilometer dari pusat Kota Waingapu. Di sini wisatawan akan disuguhkan pemandangan savana yang indah dengan kondisi jalan yang baik serta pantai pasir putih yang indah.
Sunset di Sumba Timur juga menjadi daya tarik wisatawan saat berkunjung kesana. Nggak percaya? Buktikan saja sendiri. Dijamin betah dan nggak mau pulang.
Tidak diragukan lagi dengan segala macam eksotisme dan keindahan yang ada di Sumba Timur menjadikan tempat ini seperti kepingan surga yang diberikan Tuhan kepada Indonesia yang harus dijaga kelestariannya.
Inilah salah satu buktinya keindahan alam disana saat matahari tenggelam. Pulau Sumba terdiri dari empat kabupaten: Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Sumba Timur.
Salah satu tempat dimana kita masih bisa melihat masyarakat mempertahankan tradisi Sumba Timur yaitu Kampung Adat Kampung Raja Prailiu dan Kampung Adat Padadita.
Kampung Adat Raja Prailiu dan Kampung Adat Padadita masih mempertahankan rumah-rumah adat yang diistilahkan sebagai Uma Mbatang atau Uma Hori. Rumah dengan atap berbentuk menara itu terbuat dari bahan alami seperti kayu, bambu, dan ilalang. Rumah-rumah adat ini terdiri dari tiga bagian. Bagian bawah tanah diartikan sebagai rumah orang mati, bagian tengah sebagai rumah untuk hidup, dan atap sebagai rumah para dewa.
Hal ini juga bisa terlihat dari motif kain tenun yang beragam dan menggambarkan kehidupan masyarakat Sumba. Tenun Sumba dibuat dengan cara traditional. Setiap kain tenun Sumba sarat dengan filosofi. Hal ini terlihat dari motif kain tenun yang beragam dan menggambarkan kehidupan masyarakat Sumba.
Sebelum dikenalnya mata uang, kain tenun Sumba turut dimanfaatkan sebagai alat untuk barter. Sebab pada masa itu, setiap orang Sumba harus memiliki kain tenun. Barternya pun biasanya dengan sejumlah hewan ternak seperti kuda, sapi, hingga kerbau.
Wisata alam di Sumba Timur didominasi perbukitan savana dan pantai berpasir putih yang indah. Salah satu perbukitan yang paling ekostis di Sumba Timur adalah Bukit Warinding sedangkan untuk pantainya yaitu Pantai Puru Kambera dan Pantai Walakiri dengan fenomena Dancing Tree. Bukit Warinding berada di bagian Timur Sumba, tepatnya di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai atau sekitar 25 kilometer dari Kota Waingapu. Bukit Warinding kala menawarkan pemandangan alam yang indah dengan hamparan savana.
Pantai Walakiri terletak di wilayah Watumbaka, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pantai Walakiri menawarkan pemandangan yang sangat indah, menenangkan dan eksotis. Pantainya yang putih bersih dan birunya laut memanjakan mata.
Pantai Puru Kambera di Desa Mondu, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, menawarkan pemandangan yang indah. Pantai ini terletak 29 kilometer dari pusat Kota Waingapu. Di sini wisatawan akan disuguhkan pemandangan savana yang indah dengan kondisi jalan yang baik serta pantai pasir putih yang indah.
Sunset di Sumba Timur juga menjadi daya tarik wisatawan saat berkunjung kesana. Nggak percaya? Buktikan saja sendiri. Dijamin betah dan nggak mau pulang.
Tidak diragukan lagi dengan segala macam eksotisme dan keindahan yang ada di Sumba Timur menjadikan tempat ini seperti kepingan surga yang diberikan Tuhan kepada Indonesia yang harus dijaga kelestariannya.