Mengintip Beduk di Purworejo yang Terbesar di Dunia, Sebesar Apa Sih?

Beduk Pendowo yang berlokasi di Purworejo diklaim sebagai beduk terbesar di dunia. Beduk ini memiliki panjang rata-rata 292 cm, dengan garis tengah depan 194 cm dan garis tengah belakang 180 cm. Untuk keliling bagian depan, beduk memiliki panjang 601 cm dan 564 cm untuk keliling bagian belakang.

Beduk besar ini ternyata sudah dibuat jauh pada 1834 Masehi atau 1762 pada kalender Jawa.  Karena telah dibuat cukup lama, beduk ini pun dijaga dan hanya dipukul setiap hari Jumat serta hari besar keagamaan termasuk saat peringatan kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus. Sebagai gantinya, saat salat lima waktu tiba, digunakan beduk lain yang berukuran lebih kecil yang terletak di serambi masjid bagian utara.

Bagian depan dan belakang beduk ditutup dengan menggunakan kulit banteng tua, kemudian kulit dipaku dengan pasak atau paku kayu. Adapun jumlah paku terdiri dari 120 buah di bagian depan dan 98 buah di bagian belakang.

Beduk disebut terbuat dari pohon jati tua yang sudah berumur ratusan tahun dan memiliki cabang lima sehingga dinamakan Beduk Pendowo. Itu diambil sesuai nama tokoh pewayangan Pandowo Limo yang terdiri dari lima tokoh.

Beduk ini sekaligus menjadi ikon Kabupaten Purworejo, letaknya berada di Masjid Agung Darul Muttaqin yang lokasinya di sebelah barat alun-alun Purworejo. Bagi yang penasaran, traveler bisa langsung berkunjung ke masjid ini dan menuju serambi masjid sebelah selatan.

Beduk Pendowo yang berlokasi di Purworejo diklaim sebagai beduk terbesar di dunia. Beduk ini memiliki panjang rata-rata 292 cm, dengan garis tengah depan 194 cm dan garis tengah belakang 180 cm. Untuk keliling bagian depan, beduk memiliki panjang 601 cm dan 564 cm untuk keliling bagian belakang.
Beduk besar ini ternyata sudah dibuat jauh pada 1834 Masehi atau 1762 pada kalender Jawa.  Karena telah dibuat cukup lama, beduk ini pun dijaga dan hanya dipukul setiap hari Jumat serta hari besar keagamaan termasuk saat peringatan kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus. Sebagai gantinya, saat salat lima waktu tiba, digunakan beduk lain yang berukuran lebih kecil yang terletak di serambi masjid bagian utara.
Bagian depan dan belakang beduk ditutup dengan menggunakan kulit banteng tua, kemudian kulit dipaku dengan pasak atau paku kayu. Adapun jumlah paku terdiri dari 120 buah di bagian depan dan 98 buah di bagian belakang.
Beduk disebut terbuat dari pohon jati tua yang sudah berumur ratusan tahun dan memiliki cabang lima sehingga dinamakan Beduk Pendowo. Itu diambil sesuai nama tokoh pewayangan Pandowo Limo yang terdiri dari lima tokoh.
Beduk ini sekaligus menjadi ikon Kabupaten Purworejo, letaknya berada di Masjid Agung Darul Muttaqin yang lokasinya di sebelah barat alun-alun Purworejo. Bagi yang penasaran, traveler bisa langsung berkunjung ke masjid ini dan menuju serambi masjid sebelah selatan.