Kemeriahan Festival Menerbangkan Layang-layang Terbesar di Jepang

Peserta menerbangkan layang-layang terbesar di Jepang selama festival Oodako Matsuri di Sagamihara, selatan Tokyo, Jepang, Sabtu (4/5/2024).  

Layang-layang berukuran 14,5x14,5 meter dengan berat 950 kg itu diterbangkan selama Oodako Matsuri, festival layang-layang raksasa Sagami.  

Penerbangan layangan super besar ini telah melibatkan puluhan orang.  

Festival tahunan ini telah diwariskan lebih dari satu abad sebagai bentuk doa untuk membantu memastikan panen yang baik.  

Festival layang-layang raksasa Sagami ini merupakan acara adat yang diadakan sejak zaman Tenpou (sekitar tahun 1830).  

Asosiasi Pelestarian Layang-Layang Raksasa Sagami telah mewariskan tradisi dan teknik tersebut kepada penduduk lokal Sagamihara untuk membuat dan menerbangkan beberapa layang-layang terbesar di dunia itu.  

Layang-layang raksasa tradisional itu terbuat dari bambu dan kertas buatan tangan. Para perajin terlatih secara khusus membuat rangka bambu persegi hingga melengkung. Mereka kemudian merekatkan lembaran-lembaran kertas besar itu ke bingkai layangan.  

Peserta menerbangkan layang-layang terbesar di Jepang selama festival Oodako Matsuri di Sagamihara, selatan Tokyo, Jepang, Sabtu (4/5/2024).  
Layang-layang berukuran 14,5x14,5 meter dengan berat 950 kg itu diterbangkan selama Oodako Matsuri, festival layang-layang raksasa Sagami.  
Penerbangan layangan super besar ini telah melibatkan puluhan orang.  
Festival tahunan ini telah diwariskan lebih dari satu abad sebagai bentuk doa untuk membantu memastikan panen yang baik.  
Festival layang-layang raksasa Sagami ini merupakan acara adat yang diadakan sejak zaman Tenpou (sekitar tahun 1830).  
Asosiasi Pelestarian Layang-Layang Raksasa Sagami telah mewariskan tradisi dan teknik tersebut kepada penduduk lokal Sagamihara untuk membuat dan menerbangkan beberapa layang-layang terbesar di dunia itu.  
Layang-layang raksasa tradisional itu terbuat dari bambu dan kertas buatan tangan. Para perajin terlatih secara khusus membuat rangka bambu persegi hingga melengkung. Mereka kemudian merekatkan lembaran-lembaran kertas besar itu ke bingkai layangan.