Pasar Baru Kini Jadi Tempat Hits untuk Thrifting hingga Kulineran

Pasar Baru masih berada di kawasan Weltevreden (tempat tinggal orang-orang penting Eropa pada pemerintahan Hindia Belanda). Berdiri sejak 1820, pasar ini menjadi pusat perbelanjaan tertua di Jakarta. Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ketika zaman VOC dahulu, Pasar Baru dikenal dengan ejaan Pasar Baroe atau De Nieuwe Markt. Pada era tersebut Pasar Baru menjadi pusat perbelanjaan bergengsi karena lokasinya yang berada di Jalan Veteran, yang dahulunya merupakan kawasan elit Rijswijk. Tak heran jika banyak sekali toko-toko tua dengan segudang cerita di kawasan Pasar Baru ini.
Kini, Pasar Baru mulai dikenal oleh gen z sebagai tempat berburu baju bekas atau thrifting. Mulai dari kaos, celana, jaket, sepatu, hingga sabuk ada di sini. Harga yang dibanderol pun cukup murah mulai dari Rp 10 ribu saja.
Deretan toko legendaris yang masih eksis hingga saat ini juga masih banyak ditemukan di Pasar Baru, diantaranya toko sepatu Sin Lie Seng yang terkenal dengan keawetan produknya dan sudah berjualan sejak 1943, Bombay Textile yang sudah ada sejak 1951, dan Isardas yang terkenal dengan slogan 3 jam selesai dan sangat terkenal pada zaman dahulu.
Menurut salah satu juru parkir di Pasar Baru, Cenil, pengunjung Pasar Baru kini mayoritas memiliki tujuan untuk thrifting dan kulineran.