Menelusuri Museum Taman Prasasti, Bekas Pemakaman Orang-orang VOC

Dahulu kala saat Belanda berada di Tanah Air Indonesia, area ini merupakan sebuah pemakaman modern masa itu yang dibangun pada 28 September 1795. Dan pemakaman modern ini disebut menjadi pemakaman modern pertama di dunia. Pada tahun 1975 Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin memberikan perintah untuk memindahkan seluruh jenazah di pemakaman ini ke Pemakaman Menteng Pulo, Tanah Kusir, dan ada juga yang dibawa oleh keluarga. Dari awalan inilah cikal-bakal Museum Taman Prasasti hadir hingga saat ini.
Di pemakaman ini banyak sekali orang-orang penting di zamannya mulai dari para pejabat-pejabat VOC hingga pelaku sejarah. Notabene nisan prasasti yang berada di sini bernamakan nama-nama orang asing, namun ada juga dua orang Indonesia yakni Soe Hok Gie dan Miss Riboet.
Terdapat nisan berbentuk patung yang disebut crying lady. Cerita kelam membaluti prasasti nisan ini karena patung tersebut merupakan ilustrasi dari kesedihan seorang perempuan yang ditinggal mati oleh pasangannya, tak kuat menahan kesedihan itu akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Nisan di Museum Taman Prasasti ini begitu keren karena merupakan mahakarya seni yang dibuat oleh para pemahat Eropa.
Tempat ini menyimpan 1.100 prasasti nisan para tokoh yang berkaitan erat dengan sejarah Indonesia.
Orang-orang VOC yang sebelumnya dimakamkan di tempat ini mayoritas menganut agama Protestan, maka nisan yang digunakan masih berbahan baku batu andesit yang diimpor langsung dari India Selatan.
Museum Taman Prasasti yang terletak di Jalan Tanah Abang 1, Jakarta Pusat ini buka dari hari Selasa-Minggu. Mulai dari jam 09.00-15.00 WIB. Dengan biaya masuk dewasa Rp 10.000 (weekend naik jadi Rp 15.000), mahasiswa Rp 5.000, anak-anak Rp 5.000, dan wisatawan asing Rp 50.000.