Mengenal Sejarah dan Cinta Tanah Air Lewat Museum Satria Mandala

Melihat perkembangan Indonesia melalui informasi menarik bisa masyarakat Jakarta nikmati di Museum Satria Manda, di museum tersebut nantinya akan diperlihatkan mulai dari sejarah Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga peristiwa-peristiwa penting di zaman dahulu. Cocok untuk kamu yang senang dengan berwisata sambil menambah pengetahuan.  

Museum Satria Mandala merupakan museum yang memberikan informasi terkait sejarah militer, peristiwa bersejarah sampai senjata-kendaraan TNI dari masa ke masa tersedia di museum ini. Belum lagi terdapat diorama-diorama menarik yang bisa pengunjung lihat.  

Terletak di Jalan Gatot Subroto Nomor 14, Jakarta Selatan dan tentunya jika sering melintas di kawasan ini sudah tak asing dengan tempat yang persis berada di samping Pusat Sejarah Markas Besar TNI. Museum Satriamandala ini diresmikan pada tahun 1972 oleh presiden ke-2 Soeharto.  

Di gedung utama museum ada beberapa ruangan yang memuat sejarah panjang Indonesia, mulai dari lorong pertama terdapat beberapa diorama untuk sambutan sebelum masuk ke ruang yang menyimpan informasi tentang petinggi militer Indonesia seperti Soeharto hingga Jenderal Sudirman.  

Setelah melalui ruangan tersebut tersimpan beberapa diorama peristiwa sejarah lainnya serta simbol-simbol dari Pertahanan Keamanan (Hamkam), TNI, dan kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang dulunya masih dalam bagian ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).  

Di bangunan utama museum terdapat kurang lebih 74 diorama peristiwa bersejarah seperti Pertempuran Surabaya, pertempuran lima hari di Semarang, Bandung Lautan Api, dan masih banyak lagi. Turun dari ruangan utama museum pengunjung akan melihat puluhan senjata yang sempat dipakai oleh tentara kita (1945-sekarang), contohnya seperti senjata Lee Enfield MK III buatan Inggris yang dibuat tahun 1945.  

Adapun di gedung lainnya yakni Gedung Museum Waspada Purbawisesa terdapat 34 diorama yang menjelaskan tentang perjuangan TNI membasmi pasukan DI/TII di berbagai wilayah di Indonesia. Daya tarik yang bikin menohok lainnya adalah kendaraan-kendaraan yang dipakai oleh TNI yang berada di luar museum, detikTravel berkunjung pada Rabu (17/7/2024) rasa takjub saat bisa melihat langsung kendaraan-kendaraan perang yang ada di kawasan museum ini.  

Pengunjung bisa melihatnya di dekat Taman Soekarno menampilkan kurang lebih 12 kendaraan darat, di tempat ini terdapat kendaraan Jeep Willys buatan Amerika Serikat tahun 1945 yang pernah dimiliki oleh Jenderal Sudirman. Jika ingin melihat pesawat-pesawat tempur pengunjung bisa menuju ke Taman Dirgantara yang memuat beberapa koleksi, secara keseluruhan pesawat yang dipamerkan di sini berkisar 16 unit.  

Dari papan informasi yang terdapat di depan pintu masuk museum, jam operasional Museum Satriamandala ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 22.00 WIB. Untuk mengetahui sejarah Indonesia dan menanamkan rasa cinta tanah air, Museum Satriamandala bisa menjadi medianya.  

Teringat salah satu kutipan yang terdapat di bangunan museum yang berbunyi ‘Kenali Bangsamu, Cintai Bangsamu’.  

Melihat perkembangan Indonesia melalui informasi menarik bisa masyarakat Jakarta nikmati di Museum Satria Manda, di museum tersebut nantinya akan diperlihatkan mulai dari sejarah Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga peristiwa-peristiwa penting di zaman dahulu. Cocok untuk kamu yang senang dengan berwisata sambil menambah pengetahuan.  
Museum Satria Mandala merupakan museum yang memberikan informasi terkait sejarah militer, peristiwa bersejarah sampai senjata-kendaraan TNI dari masa ke masa tersedia di museum ini. Belum lagi terdapat diorama-diorama menarik yang bisa pengunjung lihat.  
Terletak di Jalan Gatot Subroto Nomor 14, Jakarta Selatan dan tentunya jika sering melintas di kawasan ini sudah tak asing dengan tempat yang persis berada di samping Pusat Sejarah Markas Besar TNI. Museum Satriamandala ini diresmikan pada tahun 1972 oleh presiden ke-2 Soeharto.  
Di gedung utama museum ada beberapa ruangan yang memuat sejarah panjang Indonesia, mulai dari lorong pertama terdapat beberapa diorama untuk sambutan sebelum masuk ke ruang yang menyimpan informasi tentang petinggi militer Indonesia seperti Soeharto hingga Jenderal Sudirman.  
Setelah melalui ruangan tersebut tersimpan beberapa diorama peristiwa sejarah lainnya serta simbol-simbol dari Pertahanan Keamanan (Hamkam), TNI, dan kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang dulunya masih dalam bagian ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).  
Di bangunan utama museum terdapat kurang lebih 74 diorama peristiwa bersejarah seperti Pertempuran Surabaya, pertempuran lima hari di Semarang, Bandung Lautan Api, dan masih banyak lagi. Turun dari ruangan utama museum pengunjung akan melihat puluhan senjata yang sempat dipakai oleh tentara kita (1945-sekarang), contohnya seperti senjata Lee Enfield MK III buatan Inggris yang dibuat tahun 1945.  
Adapun di gedung lainnya yakni Gedung Museum Waspada Purbawisesa terdapat 34 diorama yang menjelaskan tentang perjuangan TNI membasmi pasukan DI/TII di berbagai wilayah di Indonesia. Daya tarik yang bikin menohok lainnya adalah kendaraan-kendaraan yang dipakai oleh TNI yang berada di luar museum, detikTravel berkunjung pada Rabu (17/7/2024) rasa takjub saat bisa melihat langsung kendaraan-kendaraan perang yang ada di kawasan museum ini.  
Pengunjung bisa melihatnya di dekat Taman Soekarno menampilkan kurang lebih 12 kendaraan darat, di tempat ini terdapat kendaraan Jeep Willys buatan Amerika Serikat tahun 1945 yang pernah dimiliki oleh Jenderal Sudirman. Jika ingin melihat pesawat-pesawat tempur pengunjung bisa menuju ke Taman Dirgantara yang memuat beberapa koleksi, secara keseluruhan pesawat yang dipamerkan di sini berkisar 16 unit.  
Dari papan informasi yang terdapat di depan pintu masuk museum, jam operasional Museum Satriamandala ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 22.00 WIB. Untuk mengetahui sejarah Indonesia dan menanamkan rasa cinta tanah air, Museum Satriamandala bisa menjadi medianya.  
Teringat salah satu kutipan yang terdapat di bangunan museum yang berbunyi ‘Kenali Bangsamu, Cintai Bangsamu’.