Ribuan Orang Semarakkan Perang Tomat Tahunan di Spanyol

Ribuan orang saling melempar tomat pada hari Rabu (28/8) di Bunol, Spanyol timur, selama festival adu makanan La Tomatina yang terkenal. REUTERS/Eva Manez
Tujuh truk bermuatan 120 ton tomat matang dan berair melaju melewati jalan utama kota itu sementara para pengunjung yang mengenakan pakaian putih saling melempar tomat. REUTERS/Eva Manez
 
Sebelum adu makanan yang riuh itu dimulai, dan sesuai tradisi, puluhan pengunjung terlihat berusaha memanjat satu sama lain untuk meraih ham Iberia yang berharga di atas tiang yang licin. AP/Alberto Saiz
 
Meskipun Bunol, yang terletak 39 km dari Valencia, memiliki populasi yang relatif kecil, lebih dari 22.000 orang dari seluruh dunia datang ke kota kecil itu untuk ambil bagian dalam salah satu adu makanan paling terkenal di dunia. AP/Alberto Saiz
 
Tomatina konon berasal dari pertikaian spontan di antara penduduk desa pada tahun 1945. Pertunjukan ini sempat dilarang selama tahun 1950-an pada puncak kediktatoran Jenderal Francisco Franco, tetapi tetap populer di seluruh Spanyol pada tahun 1980-an dan kini menarik banyak pengunjung dari luar negeri maupun warga Spanyol. AP/Alberto Saiz
 
Ribuan orang saling melempar tomat pada hari Rabu (28/8) di Bunol, Spanyol timur, selama festival adu makanan La Tomatina yang terkenal. REUTERS/Eva Manez
Tujuh truk bermuatan 120 ton tomat matang dan berair melaju melewati jalan utama kota itu sementara para pengunjung yang mengenakan pakaian putih saling melempar tomat. REUTERS/Eva Manez 
Sebelum adu makanan yang riuh itu dimulai, dan sesuai tradisi, puluhan pengunjung terlihat berusaha memanjat satu sama lain untuk meraih ham Iberia yang berharga di atas tiang yang licin. AP/Alberto Saiz 
Meskipun Bunol, yang terletak 39 km dari Valencia, memiliki populasi yang relatif kecil, lebih dari 22.000 orang dari seluruh dunia datang ke kota kecil itu untuk ambil bagian dalam salah satu adu makanan paling terkenal di dunia. AP/Alberto Saiz 
Tomatina konon berasal dari pertikaian spontan di antara penduduk desa pada tahun 1945. Pertunjukan ini sempat dilarang selama tahun 1950-an pada puncak kediktatoran Jenderal Francisco Franco, tetapi tetap populer di seluruh Spanyol pada tahun 1980-an dan kini menarik banyak pengunjung dari luar negeri maupun warga Spanyol. AP/Alberto Saiz