Melihat Artefak Zaman Belanda di Pameran 'Jakarta dari Bawah Tanah'

Pengunjung melihat pameran bertajuk ‘Jakarta dari Bawah Tanah’ di Gedung Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Pusat, Minggu (29/9/2024).
 
Pameran itu memperlihatkan artefak-artefak zaman belanda yang ditemukan saat proyek penggalian pembangunan MRT fase 2A. Artefak seperti rel trem, blok kontrol, pipa air hingga keramik-keramik ditemukan oleh tim arkeolog.
 
Salah satu tim arkeolog proyek penggalian pembangunan MRT yang berada di titik Jalan Pintu Besar Selatan, Argi Arafat, menyampaikan banyak temuan-temuan artefak yang berharga. Karena menurutnya di wilayah tersebut merupakan ODCB atau objek diduga cagar budaya.
 
Kemudian ia menjelaskan proyek penggalian pembangunan jalur MRT CP203 ini terdapat dua titik yakni Stasiun Glodok dan Stasiun Kota. Di mana menurut Argi, di setiap titik penggalian terdapat temuan-temuan yang menarik.
 
Proyek penggalian ini dimulai sejak bulan Agustus 2021 dan berjalan selama tiga tahun, dari artefak-artefak yang ditemukan timnya. Argi mengatakan salah satu temuan yang menarik adalah bak kontrol dari zaman Belanda.
 
Bentuk bak kontrol itu sudah direplikasi dan bentuk aslinya tersimpang di gudang milik Pemkot Jakarta. 
 
Di Pameran ‘Jakarta dari Bawah Tanah’ ini juga terdapat keramik-keramik kuno yang berasal dari berbagai negara seperti China, Jepang, dan juga Eropa. Selain itu temuan lainnya juga terdapat tulang seekor kuda.
 
Pengunjung melihat pameran bertajuk ‘Jakarta dari Bawah Tanah’ di Gedung Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Pusat, Minggu (29/9/2024). 
Pameran itu memperlihatkan artefak-artefak zaman belanda yang ditemukan saat proyek penggalian pembangunan MRT fase 2A. Artefak seperti rel trem, blok kontrol, pipa air hingga keramik-keramik ditemukan oleh tim arkeolog. 
Salah satu tim arkeolog proyek penggalian pembangunan MRT yang berada di titik Jalan Pintu Besar Selatan, Argi Arafat, menyampaikan banyak temuan-temuan artefak yang berharga. Karena menurutnya di wilayah tersebut merupakan ODCB atau objek diduga cagar budaya. 
Kemudian ia menjelaskan proyek penggalian pembangunan jalur MRT CP203 ini terdapat dua titik yakni Stasiun Glodok dan Stasiun Kota. Di mana menurut Argi, di setiap titik penggalian terdapat temuan-temuan yang menarik. 
Proyek penggalian ini dimulai sejak bulan Agustus 2021 dan berjalan selama tiga tahun, dari artefak-artefak yang ditemukan timnya. Argi mengatakan salah satu temuan yang menarik adalah bak kontrol dari zaman Belanda. 
Bentuk bak kontrol itu sudah direplikasi dan bentuk aslinya tersimpang di gudang milik Pemkot Jakarta.  
Di Pameran ‘Jakarta dari Bawah Tanah’ ini juga terdapat keramik-keramik kuno yang berasal dari berbagai negara seperti China, Jepang, dan juga Eropa. Selain itu temuan lainnya juga terdapat tulang seekor kuda.