Kolam Trevi Fountain yang indah terlihat kosong dan kering. Di depannya, ada sebuah kolam plastik yang berisi air. Kolam buatan itu memang sengaja diletakkan sebagai pengganti kolam air mancur yang sedang dikuras. Turis tetap diperbolehkan melakukan ritual melempar uang di sana.
Kolam itu begitu sohor di kalangan wisatawan dunia. Menurut legenda, pengunjung yang melempar koin ke air mancur akan kembali ke Roma. Tradisi itu menghasilkan sekitar 1,5 juta euro per tahun. Uang itu disumbangkan ke badan amal Katolik Caritas selama 15 tahun terakhir.
Kotak persegi panjang pengganti Travi Mountain, yang tanpa hiasan dan memperlihatkan lapisan kayu lapisnya, menimbulkan reaksi beragam. Sebagian wisatawan maklum, namun tak sedikit yang kecewa.
Air Mancur masih terlihat oleh wisatawan, dan jembatan penyeberangan akan segera dipasang agar pengunjung dapat mengagumi monumen dari perspektif yang lebih dekat.
Untuk mengelola banyaknya wisatawan yang mengunjungi Trevi Fountain, pejabat Kota Roma tengah menyusun rencana untuk menutup area di sekitar air mancur tersebut. Pengunjung diharuskan untuk memesan tiket secara daring dan kemudian membayar biaya sebesar 2 euro atau Rp 34 ribuan untuk masuk. Begitu masuk, mereka akan memiliki waktu 30 menit untuk menikmati air mancur tersebut.